Sering Merasa Diri Tidak Berharga, Bisa Jadi Tanda Anda Mengalami Pelecehan Emosional dari Orang Narsistik

Rabu, 27 April 2022 | 17:09 WIB
Sering Merasa Diri Tidak Berharga, Bisa Jadi Tanda Anda Mengalami Pelecehan Emosional dari Orang Narsistik
Ilustrasi korban pelecehan emosional. (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang yang narsistik memiliki sifat buruk bak racun yang bikin orang lain merasa tidak nyaman. Bahkan, salah satu tindakan negatif dari mereka adalah melakukan pelecehan secara emosional dan psikologis.

Selain rasa mementingkan diri sendiri, orang narsistik juga melakukan tindakan manipulasi terhadap mental orang lain.

Ada lima tanda bila seseorang mengalami pelecehan emosional dari si narsistik. Simak selengkapnya yang dilansir dari Insider.

Ilustrasi depresi pasca melahirkan seorang ibu. (Foto oleh Pixabay dari Pexels)
Ilustrasi korban pelecehan emosional. (Foto oleh Pixabay dari Pexels)

Merasa Tidak Berharga Dan Tidak Berguna

Pelaku narsistik tanpa sadar telah merusak mental seseorang, salah satunya harga diri dan membuat mereka merasa tidak berharga. Tidak hanya itu, salah satu cara pelaku narsistik ini juga menghancurkan mental mereka terus-menerus, dan membandingkan Anda dengan orang lain.

“Ini sering menyebabkan korban memiliki harga diri yang rendah di berbagai bidang kehidupan mereka, mulai dari pekerjaan, mengasuh anak, dan hubungan lainnya,” ungkap Direktur Center for Violence Prevention University of Texas Medical Branch, Jeff Temple.

Tidak Lagi Mengenali Diri Sendiri

Tindakan manipulasi dari si narsistik ini membuat seseorang sulit mengenali dirinya sendiri. Kendati demikian, korban akan mengubah identitas mereka agar sesuai dengan keinginan orang yang dicintai agar tidak ditinggalkan. Tentunya, tindakan ini membuat mereka tidak bisa menjadi dirinya sendiri.

Mulai Mempertanyakan Realitas

Baca Juga: Awas Depresi! 4 Aktivitas Ini Bisa Picu Stres Tinggi

Menurut Temple, tindakan gaslighting sangat berhubungan dengan perilaku narsistik. Tindakan ini membuat korban mempertanyakan perasaan dan realitas mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI