Kasus Covid-19 di China Semakin Mengkhawatirkan, Penduduk Beijing Serbu Swalayan untuk Borong Sembako

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 26 April 2022 | 17:13 WIB
Kasus Covid-19 di China Semakin Mengkhawatirkan, Penduduk Beijing Serbu Swalayan untuk Borong Sembako
Warga memakai masker berjalan di jalan layang pada hari yang berkabut di Beijing, China, Sabtu (6/11/2021). [JADE GAO / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di sejumlah wilayah China, termasuk Shanghai dan Beijing, membuat masyarakat panik.

Sebab, bukan tidak mungkin pemerintah setempat akan kembali memberlakukan penguncian atau lockdown, demi menekan penyebaran virus Corona.

Kekhawatiran akan terjadinya lockdown ini pun membuat panik penduduk Beijing. Dilansir ANTARA, sejumlah pertokoan dan swalayan penuh oleh penduduk yang berebut membeli bahan-bahan pokok, sebagai persiapan untuk menghadapi situasi terburuk.

"Saya sudah siapkan bahan makanan pokok, terutama telur, untuk beberapa hari ke depan," ujar seorang WNI di Beijing.

Baca Juga: Kuartal I 2022, Laba Bersih Emiten Milik Sandiaga Uno Melesat 208 Persen

Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

Ia dan beberapa WNI lainnya sampai rela dua hari berturut-turut ikut mengantre di pusat perbelanjaan di sekitar tempat tinggalnya. Meskipun mulai langka, tidak ada kenaikan harga bahan kebutuhan pokok.

Sebagian warga ada juga yang memanfaatkan jasa pesan-antar makanan atau bahan kebutuhan pokok walaupun dengan harga agak mahal.

Sementara itu, beberapa kawasan permukiman di Distrik Chaoyang dan Distrik Shunyi ditutup total.

Mengularnya antrean tes PCR juga terlihat sejak Minggu (24/4) di beberapa kompleks permukiman.

Bagi warga yang malas mengantre, bisa mendatangi lapak-lapak tes PCR secara mandiri dengan biaya sendiri sebesar 25 yuan (Rp55 ribu) atau turun dibandingkan sebelumnya yang 35 yuan (Rp77 ribu).

Baca Juga: Mudik Jadi Momen Pemulihan Ekonomi, Pemkab Bantul Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Lebaran

Sejak Jumat (22/4) hingga Senin (25/4) di Kota Beijing terdapat 70 kasus positif COVID-19.

Otoritas kesehatan setempat melakukan tindakan cepat tanggap agar wabah gelombang terkini itu tidak meluas.

"Pelacakan virus pada klaster terakhir ini identik dengan infeksi yang terjadi di luar Beijing," kata Deputi Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Kota Beijing, Pang Xinghuo, kepada pers.

Sepuluh kasus pertama ditemukan di salah satu sekolahan di Distrik Chaoyang pada Jumat (22/4).

Sejak saat itu, otoritas mengerahkan semua kekuatan untuk mencegah meluasnya wabah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI