Suara.com - Ancaman subvarian terbaru virus Corona terus mengintai di tahun ketiga pandemi Covid-19. Terbaru, China kembali menemukan subvarian Omicron.
Subvarian baru tersebut ditemukan di Yantai, Provinsi Shandong, wilayah China timur. Subvarian baru Omicron BA.2 ini sebelumnya tidak pernah ditemukan di China daratan, demikian dilaporkan media penyiaran setempat, Senin.
Dilansir ANTARA, Senin (25/4/2022), omicron BA.2 terbukti lebih menular dengan masa inkubasi yang lebih singkat. Di Yantai, telah ditemukan 36 kasus positif COVID-19, selain 34 kasus tanpa gejala.
Menurut pengurutan genetika, 16 kasus termasuk dalam rantai transmisi yang sama ternyata disebabkan oleh Omicron BA.2.
Baca Juga: Bangga Banget! Kini Indonesia Punya Bank Data Virus Sendiri
Dalam beberapa hari terakhir, di Yantai dilaporkan terjadi peningkatan kasus. Ironisnya, kasus subvarian baru ditemukan di pusat-pusat karantina.
Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) pada Senin melaporkan penambahan 2.666 kasus baru, yang sebanyak 2.472 di antaranya ditemukan di Shanghai.
Pada Minggu (24/4), di Shanghai terdapat 51 kasus kematian baru sehingga jumlah kematian di wilayah China daratan sejak merebaknya COVID-19 pada awal 2020 tercatat 4.776 kasus.
Otoritas China sampai saat ini masih tetap menerapkan kebijakan nol kasus COVID-19 secara dinamis.