Suara.com - Batuk menjadi salah satu gejala dari kebanyakan penyakit pernapasan, termasuk infeksi Covid-19. Selain itu, perilaku tertentu juga bisa menyebabkan batuk meski tidak terjadi infeksi.
Head of Medical Community Operations Alodokter dr. Alni Magdalena menjelaskan bahwa batuk sebetulnya juga bentuk refleks dari tubuh untuk mengeluarkan benda asing.
"Yang paling sering menyebabkan batuk tergantung, kalau anak-anak, penyebabnya macam-macam, misalnya dia punya bakat alergi maka ketika terpapar alergen bisa batuk. Kemudian kebiasaan lain, misalnya sering berteriak atau banyak bicara," kata dokter Alni ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Kurang minum juga bisa sebabkan batuk karena terjadi iritasi di tenggorokan. Lingkungan tidak bersih, seperti terpapar asap rokok atau polusi, juga bisa membuat tenggorokan jadi iritasi.
Baca Juga: 6 Obat Batuk Alami untuk Dewasa, Ampuh Meredakan Gejala
"Ketika tenggorokan iritasi itu jadinya merangsang refleks batuk," imbuhnya.
Sementara mengenai kebiasaan minum es yang katanya bisa menyebabkan batuk, dokter Alni meluruskan kalau hal tersebut hanya mitos.
"Mitos yang sering ada misalnya minum es bikin batuk, itu nggak. Kecuali kalau ada alergi dingin, bisa (bikin batuk)," jelasnya.
Ia menambahkan, makanan dan minuman terlalu manis yang justru lebih bisa memicu iritasi di tenggorokan hingga menyebabkan batuk.
"Karena dia terlalu pekat, tapi kalau kita minum air mineral, itu kan seperti dibilas tenggorokannya," pungkasnya.
Baca Juga: 4 Manfaat Kencur untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengobati Batuk