Dibanding Lumpektomi, Benarkah Mastektomi Lebih Baik pada Penderita Kanker Payudara?

Senin, 25 April 2022 | 16:30 WIB
Dibanding Lumpektomi, Benarkah Mastektomi Lebih Baik pada Penderita Kanker Payudara?
Ilustrasi kanker payudara (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu pilihan untuk mengobati pasien kanker payudara adalah dengan mastektomi, atau prosedur bedah untuk mengangkat semua jaringan payudara.

Namun, sebuah studi baru menunjukkan bahwa penyintas kanker payudara yang memilih perawatan kurang invasif merasa lebih baik dengan keputusan yang mereka buat pada puluhan tahun mendatang.

Dampak psikologis dari mastektomi

Dalam studi terbit minggu lalu di JAMA Surgery, menganalisis hasil survei 647 orang penderita kanker payudara stadium awal yang telah menjalani operasi pada 2006 dan 2008.

Baca Juga: Begini Cara Deteksi Kanker Payudara Sendiri, Lakukan Sambil Berbaring Ya...!

Dari peserta tersebut, sekitar 356 orang menerima operasi lumpektomi dan radiasi, sementara 291 lainnya menjalani masektomi dengan rekonstruksi payudara, lapor Today.

Lumpektomi merupakan prosedur operasi yang hanya mengangkat tumor ganas atau benjolan agar tidak berkembang dan memengaruhi jaringan sekitarnya.

Ilustrasi kanker payudara (Shutterstock)

Sekitar satu dekade kemudian, mereka mengisi survei, yang mencakup banyak aspek perasaan tentang pengobatan dan tubuh mereka.

Menurut hasil, wanita di kedua kelompok memiliki skor yang setara pada kualitas hidup jangka panjang.

"Artinya, kepuasan mereka mirip," jelas penulis studi Benjamin D. Smith dari The University of Texas MD Anderson Cancer Center, AS.

Baca Juga: Dokter Sarankan Lakukan SADARI Untuk Skrining Kanker Payudara Sambil Berbaring, Mengapa?

Namun ketika dianalisis lebih dalam, peneliti menemukan perbedaan dalam beberapa hal penting di antara kedua kelompok peserta.

Peserta yang menjalani lumpektomi memiliki perasaan lebih sejahtera secara psikososial. Maksudnya mereka lebih puas akan diri sendiri dan tubuh mereka sendiri serta kepuasaan dalam kesehatan seksualnya dibanding kelompok mastektomi.

Tapi keterbatasan studi ini adalah tidak memasukkan kelompok pasien yang menjalani mastektomi dan radiasi.

Spesialis kanker payudara Carlie K. Thompson di UCLA Health Jonsson Comprehensive Cancer Center juga berharap studi ini memiliki survei kepuasan dasar dari kelompok pasien tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI