Suara.com - Kementerian Kesehatan menambah jumlah imunisasi rutin wajib di Indonesia tahun ini. Dari yang sebelumnya 11 vaksin kini menjadi 14 vaksin.
Imunisasi rutin merupakan program pemerintah yang berarti masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan vaksin tersebut, termasuk vaksin Human Papilloma Virus (HPV).
11 jenis vaksin yang sebelumnya digunakan antara lain :
1. Imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-11 bulan
![Petugas kesehatan puskesmas melakukan penyuntikan imunisasi Dipteri Tetanus (DTTD) secara "Drive Thru", di Puskesmas Pondok Betung, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (14/11/2020). [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal]](https://media.suara.com/pictures/original/2020/11/14/15023-imunisasi-drive-thru.jpg)
- 1 Bulan : BCG Polio 1, mencegah penularan tuberculosis dan polio
- 2 Bulan : DPT-HB-Hib 1 Polio 2, mencegah polio, difteri, batuk rejan, retanus, hepatitis B, meningitis, & pneumonia
- 3 Bulan : DPT-HB-Hib 2 Polio 3
- 4 Bulan : DPT-HB-Hib 3 Polio 4
- 9 Bulan : Campak, mencegah campak
2. Imunisasi lanjutan bayi usia 18-24 bulan
Imunisasi DPT-HB-Hib 1 dosis, berfungsi untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis
Imunisasi campak rubella 1 dosis
3. Imunisasi lanjutan anak sekolah dasar pada program tahunan Bulan Imunisasi Nasional
- Imunisasi campak rubella dan DT pada anak kelas 1
- Imunisasi tethanus diphteria td pada anak kelas 2 dan kelas 5
Adapun penambahan 3 imunisasi adalah; vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), vaksin Rotavirus, dan vaksin Human Papilloma Virus (HPV).
Baca Juga: Peneliti Menunjukkan Vaksin Meningitis Efektif Mencegah Infeksi Menular Seksual Gonore, Kok Bisa?
Vaksin PCV bertujuan untuk mencegah penyakit radang paru, radang selaput otak, radang telinga yang disebabkan oleh bakteri Pneumokokus.Vaksin Rotavirus untuk mencegah diare berat dan komplikasinya yang disebabkan oleh virus Rota. Sementara vaksin HPV untuk mencegah kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita.