Berolahraga Setelah Vaksin Covid-19, Berbahayakah? Begini Kata Ahli!

Minggu, 24 April 2022 | 23:11 WIB
Berolahraga Setelah Vaksin Covid-19, Berbahayakah? Begini Kata Ahli!
ilustrasi vaksinasi COVID-19. [Envato Elements]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi beberapa orang, vaksinasi Covid-19 bukanlah penghalang bagi mereka untuk berolahraga. Tetapi apakah hal tersebut berbahaya dan mengurangi efektivitas vaksin?

"Saya rasa tidak ada yang berbahaya dari berolahraga setelah Anda mendapatkan vaksin," kata spesialis penyakit menular David Wyles dari Denver, Colorado.

Bahkan, berolahraga juga tidak berbahaya jika mengalami beberapa efek samping seperti nyeri otot atau demam ringan.

Namun, berolahraga dapat menyebabkan kurangnya kualitas olahraga.

Baca Juga: Jelang Libur Idul Fitri, Masyarakat Kalbar Diminta Segera Vaksin Covid-19

"Tidak ada bukti bahwa berolahraga tepat sebelum atau sesudah vaksin akan memengaruhi efektivitas vaksin," tambah ahli paru Humberto Choi dari Cleveland Clinic.

Ilustrasi olahraga dirumah.[unsplash.com]
Ilustrasi olahraga di rumah.[unsplash.com]

Wyles menyarankan untuk 'mendengarkan' tubuh sendiri. Jika setelah vaksinasi mereka tidak enak badan untuk berolahraga, maka istirahatkan selama satu hari.

"Memaksa diri untuk berolahraga ketika merasa tidak enak badan adalah kontraproduktif. Anda tidak akan bisa melakukan yang terbaik," lanjut Wyles, dilansir Health.

Intensitas yang dilakukan juga bisa lebih ringan atau memilih olahraga yang tidak menggunakan lengan, yang hanya berfokus pada kaki dan inti saja.

"Atau Anda masih merasa sedikit lesu tetapi masih ingin melakukan beberapa gerakan, Anda bisa berjalan jauh sebagai pengganti latihan HIIT," imbuhnya.

Baca Juga: Peneliti Menunjukkan Vaksin Meningitis Efektif Mencegah Infeksi Menular Seksual Gonore, Kok Bisa?

Untuk mengurangi intensitas efek samping dari vaksin, Wyles menyarankan untuk minum ibuprofen, parasetamol, aspirin, atau antihistamin.

Jika mengalami demam tinggi setelah vaksinasi atau demam ringan tetapi disertai batuk, pilek, sesak napas, maka perlu berkonsultasi dengan dokter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI