Moms Tak Perlu Khawatir, Vaksin Covid-19 Tidak Memengaruhi Hasil Program Bayi Tabung!

Minggu, 24 April 2022 | 14:14 WIB
Moms Tak Perlu Khawatir, Vaksin Covid-19 Tidak Memengaruhi Hasil Program Bayi Tabung!
Ilustrasi vaksin Covid-19 untuk ibu hamil. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 tidak memengaruhi hasil program in vitro fertilisation (IVF) atau bayi tabung bentuk transfer embrio segar.

Hasil studi ini menjadi bukti tambahan bahwa vaksin Covid-19 sama sekali tidak merusak kesuburan, menurut New Scientist.

Sebagian besar penelitian sebelumnya tentang pengaruh vaksin virus corona terhadap hasil IVF berfokus pada teknik yang menggunakan embrio beku atau menyuntikkan sel telur dengan sperma hidup.

Namun, teknik transfer embrio segar lebih mirip kehamilan alami, karena sperma harus menembus sel telur dengan sendirinya.

Baca Juga: Cegah Kegagalan Program Kehamilan IVF, Hindari 4 Penyebabnya

Dalam studi ini, peneliti Emily Jacobs dari University of Iowa dan timnya menganalisis pasien yang sudah menjalani transfer embrio antara Desember 2020 hingga September 2021.

Ilustrasi bayi tabung (Shutterstock)

Sebanyak 142 orang sudah divaksin dan 138 belum divaksin.

Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan antara pasien yang divaksin dan tidak divaksin, termasuk dalam hal jumlah telur yang diambil, respons ovarium terhadap stimulasi, jumlah embrio yang layak atau tingkat pembuahan.

Kedua kelompok memiliki tingkat kehamilan dan keguguran yang sama.

"Saya pikir data kami mengonfirmasi data sebelumnya bahwa tidak ada dampak merugikan dari vaksinasi Covid-19 pada aspek reproduksi apa pun," kata Jacobs.

Baca Juga: Morula IVF Padang Bantu Pasangan Miliki Buah Hati Lewat Morula Care, Biaya Terjangkau

Sementara infeksi Covid-19 yang memengaruhi kesuburan, seperti bukti dampaknya terhadap kesuburan pria.

“Studi seperti ini memberikan kepastian bahwa vaksinasi tidak memiliki efek merugikan pada hasil kehamilan pada kelompok orang tersebut," komentar anggota Komite Etika American College of Obstetricians and Gynecologists, Sigal Klipstein.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI