Peneliti Temukan Obesitas Tingkatkan Risiko Kanker Rahim pada Wanita, Kenali Apa Saja Gejalanya

Sabtu, 23 April 2022 | 21:45 WIB
Peneliti Temukan Obesitas Tingkatkan Risiko Kanker Rahim pada Wanita, Kenali Apa Saja Gejalanya
Ilustrasi kanker rahim. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker rahim menjadi slah satu penyakit serius yang menyerang wanita. Penelitian baru menunjukkan bahwa obesitas menyebabkan sekitar sepertiga dari kasus.

Studi yang didanai oleh Cancer Research UK, menemukan bahwa untuk setiap lima unit indeks massa tubuh (BMI) ekstra, risiko seorang wanita terkena kanker rahim meningkat sebesar 88 persen.

Para peneliti bertujuan melakukan penelitian ini untuk mengeksplorasi efek BMI pada risiko kanker rahim lebih tinggi.

Penelitian ini juga sekaligus menggunakan obat-obatan untuk mengatur kadar hormon ini di antara mereka yang berisiko lebih tinggi terkena kanker rahim.

Baca Juga: Peneliti Inggris: Wanita Obesitas Lebih Berisiko Idap Kanker Rahim hingga 2 Kali Lipat

Penulis utama makalah tersebut, Emma Hazelwood, menjelaskan studi ini merupakan langka pertama yang menarik tentang bagaimana analisis genetik dapat digunakan untuk mengungkap efek obesitas pada kanker secara tepat.

Ilustrasi kanker rahim. (Shutterstock)
Ilustrasi kanker rahim. (Shutterstock)

Gejala kanker rahim dilansir dari Mirror UK, meliputi:

  1. Perdarahan atau bercak setelah menopause
  2. Periode berat yang tidak biasa bagi Anda
  3. Pendarahan vagina di antara periode Anda
  4. Perubahan pada keputihan Anda

Kanker rahim ini juga bisa menimbulkan beberapa gejala berikut:

  1. Benjolan atau pembengkakan di perut Anda atau di antara tulang pinggul Anda (panggul)
  2. Nyeri di punggung bawah atau tulang pinggul (panggul)
  3. Rasa sakit saat berhubungan seks
  4. Darah dalam urine Anda

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, penting untuk memeriksakan diri sesegera mungkin. Menurut NHS, mendeteksi kanker rahim lebih awal akan lebih mudah untuk diobati.

Baca Juga: Studi: Perempuan Obesitas Dua Kali Lebih Besar Risikonya Alami Kanker Rahim

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI