Heboh Soal Peningkatan Kasus Hepatitis pada Anak, Waspadai Gejalanya!

Sabtu, 23 April 2022 | 14:56 WIB
Heboh Soal Peningkatan Kasus Hepatitis pada Anak, Waspadai Gejalanya!
Ilustrasi Hepatitis A, B dan C (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus hepatitis telah dikonfirmasi di beberapa negara di seluruh dunia, sehingga perlu mengintensifkan upaya untuk mengidentifikasi penyebabnya.

Hipotesis sementara mengatakan bahwa adenovirus yang diketahui tidak menyebabkan penyakit serius mungkin menjadi penyebab meningkatkan jumlah kasus hepatitis.

Ada pula spekulasi yang mengatakan bahwa varian baru virus, yang merupakan patogen berbasis DNA bisa berperan dalam meningkatkan kasus hepatitis.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) pun telah mengeluarkan penyataan mengenai meningkatnya prevalensi kasus hepatitis di kalangan anak-anak setelah kasus ini ditemukan di beberapa negara.

Semua orangtua pun diminta selalu mewaspadai gejala apapun pada anak yang mungkin berkaitan dengan hepatitis.

Adapun gejalanya bisa meliputi mata dan kulit menguning, nyeri otot dan sendi, urine berwarna gelap, feses berwarna pucat, kulit gatal, kehilangan nafsu makan, dan sakit perut, serta demam tinggi.

Dokter Zania Stamataki, profesor di bidang imunologi virus di Pusat Penelitian Hati dan Gastrointestinal, di Universitas Birmingham, mengatakan peradangan hati atau hepatitis yang disebabkan oleh adenovirus ini jarang terjadi pada anak muda, kecuali anak dengan gangguan sistem kekebalan.

Ilustrasi hepatitis (shutterstock)
Ilustrasi hepatitis (shutterstock)

"Jika virus dicurigai sebagai penyebab kerusakan hati, kita perlu memastikan virus atau sistem kekebalan yang merusak hati dengan cepat," kata Zania dikutip dari Express.

Pakar melanjutkan meningkatnya insiden anak-anak dengan hepatitis onset mendadak tidak biasa dan mengkhawatirkan.

Baca Juga: Peneliti: Orang Gangguan Kejiwaan Berisiko Terinfeksi Virus Corona Meski Sudah Vaksin Covid-19

Jika adenovirus yang harus disalahkan, ini bisa menjadi varian baru adenovirus yang menyebabkan cedera hati pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang belum kuat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI