Suara.com - Kesadaran menjalani hidup sehat harus dilakukan secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari kebiasaan makan, olahraga, dan istirahat yang cukup setiap hari, tidak terkecuali saat bulan Ramadhan sampai menjelang Idulfitri.
Bahkan sebenarnya, katq dr. Vikie Nouvrisia Anandaputri, M.Gizi, Sp.GK., bulan Ramadhan bisa menjadi cara untuk kembali berkomitmen menjalani gaya hidup sehat dan seimbang.
"Karena di bulan Suci ini, kita diajarkan untuk memiliki kesadaran mengendalikan diri secara menyeluruh, baik dengan cara mengatur kebiasaan makan hingga mengatur emosi."
"Ini mengapa puasa bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental," jelasnya dalam webinar kesehatan Good Doctor Technology Indonesia (GDTI) The London School of Public Relation (LSPR) Communication & Business Institute, Jumat (22/4/2022).
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Bogor Jawa Barat Jumat 22 April 2022
Beberapa penelitian, sambung dr. Vikie, menjabarkan bagaimana puasa yang dilakukan secara rutin bisa mengontrol kadar gula darah sehingga menekan risiko terjadinya resistensi insulin.
Tak hanya itu, puasa secara rutin juga memberikan waktu istirahat untuk sistem pencernaan.
Pada saat berpuasa juga terjadi pembakaran kalori, bahkan penurunan massa lemak sehingga dengan berpuasa dapat mencegah obesitas. Alhasil metabolisme tubuh jadi lebih efisien untuk membakar kalori dalam tubuh.
“Jangan mau menikmati manfaat kesehatan ini hanya di bulan Ramadhan, tapi lakukan juga secara konsisten setelahnya,” dr. Vikie pun mengingatkan.
Untuk terus meningkatkan kesadaran menjalani gaya hidup sehat, GDTI yang berkolaborasi dengan LSPR konsisten menyelenggarakan program edukasi sejak Oktober 2021 hingga April 30 2022 kepada masyarakat untuk menciptakan literasi kesehatan pada setiap orang, termasuk generasi muda.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Jember Jumat 22 April 2022 Lengkap Doa Buka Puasa
Dengan program edukasi ini, Head of Medical Good Doctor, dr. Adhiatma pun optimis akan semakin tercipta masyarakat yang sehat karena generasi mudanya sudah memiliki bekal literasi kesehatan yang mumpuni.