Kepala BKKBN Sebut Anemia Pada Ibu Hamil Bikin Plasenta Tipis, Ngeri Banget Dampaknya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 22 April 2022 | 12:07 WIB
Kepala BKKBN Sebut Anemia Pada Ibu Hamil Bikin Plasenta Tipis, Ngeri Banget Dampaknya
Ilustrasi penderita anemia.[Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anemia menjadi salah satu risiko angka kematian ibu saat melahirkan di Indonesia. Sayangnya, menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo kondisi kesehatan remaja putri di Indonesia masih sangat memprihatinkan.

Hal itu disebabkan karena sebanyak 36 persen perempuan telah terkena anemia atau kekurangan darah akibat kekurangan asupan gizi.

Dikutip dari ANTARA, Jumat, (22/4/2022), Hasto mengatakan bahwa perempuan yang terkena anemia sejak usia muda akan memberi dampak saat masuk masa kehamilan. Salah satunya plasenta tipis sehingga ukuran tubuh bayi menjadi kecil dan berpotensi terkena kekerdilan atau stunting.

Ilustrasi stunting pada anak. [Istimewa]
Ilustrasi stunting pada anak. [Istimewa]

"Kita sering dinasihati sebelum menikah, tetapi ada yang paham ada yang tidak. Sebetulnya kita harus sempurnakan ikhtiar, meluruskan niat, baru tawakal. Salah satu untuk menyempurnakan ikhtiar kita adalah harus periksa kesehatan sebelum menikah,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.

Baca Juga: Menu Sahur dan Berbuka Praktis Ala Dokter Diana, Bisa Pakai Ayam Bumbu Kuning dan Tempe Bacem

Kondisi anemia tersebut juga semakin diperparah dengan sedikitnya calon ibu yang melakukan pemeriksaan sebelum melangsungkan pernikahan. Hanya sedikit yang mau melakukan pemeriksaan cek hemoglobin (Hb) dalam darah, pengukuran tinggi dan berat badan serta lingkar lengan atas.

“Kalau ada 100 calon yang mau menikah, yang mau periksa kesehatan seperti ukur lingkar lengan tidak lebih dari 5 orang, ini sebenarnya sangat memprihatinkan,” katanya.

Padahal dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah itu, kata dia, dapat membantu keluarga untuk menciptakan generasi emas yang sehat dan mampu berdaya saing tinggi di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI