Suara.com - Hari Kartini yang diperingati pada tanggal 21 April setiap tahun menjadi momen tepat untuk membahas kesehatan perempuan. Salah satunya adalah angka kematian ibu (AKI) di Indonesia yang masih tinggi.
Dalam peringatan Hari Kartini maka baik kalau kita lihat juga dari sudut kesehatan Ibu. Data dari Buku Putih Reformasi Sistem Kesehatan Nasional yang dikeluarkan oleh Kementerian PPN/Bappenas pada Maret 2022 menyebutkan Angka Kematian Ibu Indonesia adalah 305 per 100.000 kelahiran (sebagai base line 2019) dan target yang harus dicapai pada tahun 2024 adalah 183 per 100.000 kelahiran hidup.
Sementara itu, data pemodelan yang dilakukan gabungan beberapa badan dunia, yaitu WHO, UNICEF, UNFPA, Bank Dunia, dan the United Nations Population Division menyebutkan disebutkan Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia tahun 2017 adalah 177 per 100.00 kelahiran hidup.
"Kalau dibanding negara lain maka angka ini adalah cukup tinggi, karena pemodelan yang sama menunjukkan angka kematian ibu pada 2017 di Malaysia adalah 29, Thailand 37, Filipina 121, dan India 145. Jadi angka Indonesia berdasar pemodelan ini yang 177 sudah lebih tinggi dari negara-negara tetangga," tutur Mantan Direktur WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes, Prof Tjandra Yoga Aditama.
Baca Juga: Memperingati Hari Kartini, Ini Rekomendasi 9 Caption yang Bisa Digunakan!
Prof Tjandra mengatakan dua data di atas menunjukkan bahwa peringatan Hari Kartini 21 April 2022 ini harus jadi momentum untuk menggalakkan kegiatan menurunkan Angka Kematian Ibu, para Kartini kita di masa ini dan masa depan.
Sementara itu, berdasar data Kementerian Kesehatan maka pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) sepanjang tahun 2021 untuk pelayanan kesehatan Ibu Hamil adalah 61,8 persen dan untuk pelayanan kesehatan Ibu Bersalin adalah 62,5 persen.
Untuk anak, capaian SPM tahun 2021 untuk pelayanan kesehatan bayi baru lahir adalah 64,1 persen dan untuk balita adalah 55,5 persen. Disebutkan juga bahwa pelaksanaan SPM untuk pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar pencapainnya adalah 37,3 persen. Semua angka ini targetnya harusnya adalah 100 persen.
"Artinya, masih amat banyak kerja yang harus ditingkatkan, dan mari kita mulai dari Hari Kartini 21 April 2022 ini. Sesudah 147 tahun Ibu Kartini maka masih tetap Angka Kematian Ibu kita tetap belum dapat dikendalikan dengan baik," tutup Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini.
Baca Juga: Potret Kartini Masa Kini, Ini Kisah Perjuangan Dua Lady Driver yang Menginspirasi