Suara.com - Covid-19 varian Omicron telah mendominasi paparan virus corona di seluruh dunia. Situs Gisaid mencatat bahwa Omicron telah menyebar hingga ke 182 negara.
Ancaman lainnya dari Omicron, varian tersebut juga memunculkan beberapa subvarian yang diyakini lebih cepat menular. Belum lama ini yang ramai jadi perbincangan dunia merupakan sub varian XE, XD dan XF.
Juru Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menjelaskan bahwa subvarian XE merupakan gabungan dari genetik subvarian Omicron BA.1 dan BA.2.
“Ini pertama kali terdeteksi dari spesimen pada tanggal 19 Januari di Inggris dan di sana sudah ada 763 kasus XE yang ditemukan,” kata Nadia, dikutip dari situs Kemenkes.
Baca Juga: Karantina Ketat di Shanghai: Warga Kekurangan Makanan, Obat-obatan hingga Fasilitas Buruk
Sub varian XE dinilai lebih cepat menular dibandingkan sub varian BA.2. Namun belum cukup bukti-bukti epidemiologis untuk memperlihatkan perubahannya di masyarakat.
Sementara itu, subvarian XD dan XF merupakan gabungan dari varian Delta AY.4 dan Omikron BA.1. Subvarian XF sudah ditemukan di Inggris tetapi masih sangat kecil jumlahnya.
“Hingga saat ini baik sub varian XE, XD, maupun XF ini belum ditemukan di Indonesia,” ucap dr. Nadia.
Nadia mengingatkan, walaupun ketiga varian itu belum terdeteksi di Indonesia, masyarakat harus tetap mawas diri. Terlebih makin mendekati waktu libur lebaran dan aktivitas mudik.
“Artinya ini masih menjadi kewaspadaan kita bahwa walaupun dikatakan lebih cepat menular dibandingkan varian Omicron. Tetapi karena kita sebagai bagian dari upaya menekan penularan dan memitigasi dampak daripada penularan tersebut, maka subvarian-subvarian ini menjadi perhatian kita bersama,” ujarnya.
Sampai saat ini tidak ada perbedaan gejala khusus pada ketiga sub varian tersebut. Sub varian ini masih merupakan satu jenis yang sama dengan varian Omicron