Survei Serologi Sebut 99,2 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Miliki Antibodi Covid-19, Tanda Endemi Semakin Dekat?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 20 April 2022 | 14:44 WIB
Survei Serologi Sebut 99,2 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Miliki Antibodi Covid-19, Tanda Endemi Semakin Dekat?
Aktivitas warga di ruang transportasi umum di Jakarta, selasa (22/2/2022). [Suara.com/Septian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jelang mudik Lebaran 2022, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan kembali melakukan penelitian antibodi tubuh alias survei serologi. Apa hasilnya?

Hasil survei menunjukkan, antibodi masyarakat Indonesia meningkat hingga mencapai 99,2 persen.

"Bisa disampaikan bahwa kadar antibodi masyarakat Indonesia naik menjadi 99,2 persen. Artinya, 99,2 persen dari populasi masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi. Bisa itu berasal dari vaksinasi maupun juga berasal dari infeksi," ujar Budi dikutip dari situs resmi Satgas Covid-19.

Ia menyampaikan bahwa sebelumnya, pemerintah telah melakukan survei serupa pada Desember 2022 lalu. Budi menyebut bahwa saat ini, mayoritas masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi dan titer antibodi yang tinggi.

Baca Juga: Subvarian BA4 dan BA5 dari Varian Omicron Berisiko Lolos dari Antibodi, Ini Kata Ahli!

Ilustrasi antibodi. [Swiftsciencewriting/Pixabay]
Ilustrasi antibodi. [Swiftsciencewriting/Pixabay]

"Bulan Desember kita lakukan Sero survei ordenya masih di angka ratusan, titer antibodinya sekitar 500-600, di bulan Maret ini ordenya sudah di angka ribuan, sekitar 7.000-8.000. Ini menunjukkan bukan hanya banyak masyakarat yang sudah memiliki antibodi, tetapi kadar antibodinya tinggi," tuturnya.

Oleh karena itu, Budi melanjutkan, pemerintah meyakini bahwa tingginya titer antibodi masyarakat Indonesia dapat mengurangi risiko dari dampak negatif yang ditimbulkan dari perjalanan mudik Lebaran.

"Sehingga kalau nanti diserang virus daya tahan tubuh bisa cepat menghadapinya, dan mengurangi sekali risiko untuk masuk rumah sakit apalagi risiko untuk wafat. Itu yang menyebabkan kenapa kami percaya, pemerintah, bahwa insyaallah Ramadan kali ini, mudik kali ini bisa berjalan dengan lancar tanpa membawa dampak negatif kepada masyarakat kita," tutup Menkes.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI