Suara.com - Menjaga daya tahan dan imunitas tubuh menjadi satu hal penting yang harus diperhatikan selama puasa. Selain agar tubuh tetap sehat dan lancar menjalankan puasa, dengan imunitas yang kuat, juga bisa terhindar dari sejumlah penyakit.
“Vitamin C adalah salah satu vitamin yang larut dalam air, artinya akan diabsorbsi dalam tubuh kita, dan kalau sisa akan dibuang. Tapi ada vitamin C terbaru, dengan tambahan asam askorbat, bioflavonoid, dan asam lemak,” ujar Medical Senior Manager Kalbe Consumer Health, dr. Helmin Agustina Silalahi, dalam keterangannya, Kamis, (20/4/2022).
Ia mengatakan bahwa asam lemak yang berasal dari sayuran, dikombinasikan dengan bahan alami punya kelarutan juga dalam lemak. Sehingga tidak hanya larut dalam air.
Dokter Helmin menjelaskan, meskipun mengandung vitamin C, namun tidak seperti vitamin C yang dipasarkan pada umumnya. Sebab, tidak semua vitamin C yang terserap dalam tubuh akan dibuang melalui urine. Konsumsi vitamin C pun tidak perlu terus-menerus.
Baca Juga: Resep Kolak Pisang Bakar, Sajian Manis saat Buka Puasa
“Tubuh kita kan kebanyakan selnya ada lemaknya. Jadi sesuatu kalau ada fatnya akan terserap dan diikat oleh lemaknya. Kalau vitamin C ini, karena tertahan dalam tubuh kita, maka tidak perlu khawatir, selanjutnya enggak perlu langsung minum lagi dan lagi,” jelasnya.
Meski demikian ia mengatakan bahwa mengonsumsi vitamin C tidak boleh berlebihan. Dokter Helmin menekankan bahwa vitamin C harus dikonsumsi dengan menyesuaikan aturan pakai atau dosis yang tercantum di kemasan produk.
“Vitamin C berdasarkan beberapa data, dinyatakan kalau konsumsi terlalu banyak akan berisiko batu ginjal. Maka jangan dikonsumsi secara berlebihan,” tutur dr. Helmin.