Wanita Hati-hati, Kelebihan Berat Badan Meningkatkan Risiko Kanker Endometrium

Rabu, 20 April 2022 | 14:17 WIB
Wanita Hati-hati, Kelebihan Berat Badan Meningkatkan Risiko Kanker Endometrium
Ilustrasi kegemukan (obesitas). (sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelebihan berat badan atau obesitas memang dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit kronis diabetes hingga penyakit jantung.

Kini, sebuah studi baru yang terbit di BMC Medicine pada Selasa (19/4/2022) kemarin menunjukkan bahwa kelebihan berat badan meningkatkan risiko kanker di dalam rahim atau endometrium.

Risiko kanker endometrium semakin meningkat 88% untuk setiap bertambahnya lima unit Indeks Massa Tubuh (IMT). Tingkatnya lebih tinggi daripada yang disebutkan oleh penelitian sebelumnya, lapor Insider.

Dalam studi ini, peneliti menjelaskan IMT normal adalah antara 18,5 hingga 24,9, kelebihan berat badan berkisar 25 hingga 29,9, dan 30 hingga 39,9 diklasifikasikan sebagai gemuk.

Baca Juga: Bersifat Wajib, Vaksinasi HPV Kanker Serviks Dibiayai Negara

Menurut Cancer Research UK, kelebihan berat badan dapat menyebabkan 13 jenis kanker yang berbeda.

Ilustrasi kelebihan berat badan (Shutterstock)

Dua hormon peningkat risiko kanker endometrium

Peneliti menilai data 120.000 wanita dari AS, Inggris, Australia, Belgia, Jerman, Polandia, dan Swedia. Menjadikan penelitian ini sebagai salah satu yang terbesar dalam analisis hubungan antara berat badan dan kanker endometrium.

Mereka menemukan dua hormon, yakni insulin puasa dan testosteron, meningkatkan risiko penyakit kanker endometriosis.

Tetapi para peneliti belum mengidentifikasi peran kedua hormon tersebut dalam risiko kanker.

Baca Juga: Cara Mendapat Vaksin Kanker Serviks Gratis: Syarat dan Waktu Pelaksanaannya

Dari hasil studi ini, peneliti berharap ada obat yang dapat digunakan untuk mengubah kadar hormon tersebut.

"Studi ini merupakan langkah pertama tentang bagaimana analisis genetik dapat digunakan untuk mengungkap bagaimana kelebihan berat badan menyebabkan kanker," ujar penulis utama makalah dari Bristol Medical School, Emma Hazelwood.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI