Libur Lebaran Ingin ke Luar Negeri? Coba Pikir-pikir Lagi, Covid-19 Masih Mengintai Loh!

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 20 April 2022 | 14:05 WIB
Libur Lebaran Ingin ke Luar Negeri? Coba Pikir-pikir Lagi, Covid-19 Masih Mengintai Loh!
Ilustrasi liburan di masa pandemi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penurunan kasus Covid-19 yang dialami Indonesia dalam beberapa bulan terakhir perlu diapresiasi. Pemerintah pun membolehkan masyarakat melakukan mudik Lebaran, dengan peraturan khusus seperti sudah melakukan vaksin booster.

Bagaimana dengan yang ingin menghabiskan libur lebaran di luar negeri? Sebaiknya dipikir-pikir lagi ya. Sebab, tidak sedikit negara tetangga ataupun tujuan wisata yang justru mengalami peningkatan kasus Covid-19.

"Arahan dari Bapak Presiden kita harus hati-hati dan waspada, jangan sombong dan jemawa. Kita bisa melakukan pergerakan dengan lebih normal, tapi tetap harus hati-hati dan waspada. Paling penting adalah pakai masker, masker itu sudah menjadi gaya hidup. Saya lihat ibu-ibu yang punya jilbab, jilbabnya cokelat, maskernya cokelat, jilbabnya kuning, maskernya kuning. Jadi saya rasa bukan suatu hal yang aneh lagi," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari situs resmi Satgas Covid-19.

Berdasarkan data Worldometer, Rabu (20/4/2022), penambahan kasus positif Covid-19 global tercatat sebanyak 575.135 dalam 24 jam terakhir. Lebih dari 1,13 juta orang di dunia juga dintatakan sembuh dari infeksi Covid-19 dalam sehari.

Baca Juga: 6 Potret Menakjubkan Ari Lasso Healing Liburan ke Labuan Bajo, Sewa Pinisi

Ilustrasi COVID-19 (pixabay.com)
Ilustrasi COVID-19 (pixabay.com)

Sehingga data akumulasi Covid-19 global pada situs worldometer tercatat 505,73 juta kasus dengan 6,22 juta kematian, dan 457,65 juta yang telah pulih.

Covid-19 varian omicron masih mendominasi dunia. Amerika Serikat bahkan alami dominasi omicron sub-varian BA.2 dan turunannya BA.2.12.1. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) AS memperkirakan kedua subvarian itu telah menyebabkan lebih dari 90 persen kasus.

BA.2 mendominasi 74,4 persen dari varian di negara itu, sementara BA.2.12.1 tersebar hingga 19 persen, menurut perkiraan dari CDC.

Peningkatan kasus COVID-19 juga dilaporkan terjadi di China dan Korea Selatan, dua negara tujuan utama wisata dari Indonesia.

Untuk itu, Menkes Budi Gunadi meminta masyarakat untuk tidak menyepelekan Covid-19 dan terus disiplin melakukan protokol kesehatan.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Rencanakan Wajib Vaksin Kanker Serviks

"Kita jaga terus disiplin memakai masker, tidak usah terlalu terburu-terburu mengikuti negara lain yang terlampau agresif, tapi kemudian malah naik lagi (kasusnya). Karena sayang, momentum perbaikannya sudah kita capai dan ini juga akan sangat mendorong momentum pertumbuhan ekonomi ke depannya," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI