Suara.com - Penggunaan tes Covid-19 lewat pemeriksaan napas mendapat izin dari Food and Drug Administration alias FDA Amerika Serikat.
Diyakini sebagai tes Covid-19 lewat napas pertama di dunia, metode yang dikembangkan oleh InspectIR ini hanya bisa dilakukan di klinik atau rumah sakit, dan bukan bagian dari tes Covid-19 mandiri yang bisa dilakukan di rumah.
"Ini adalah contoh lain di mana inovasi kesehatan berkembang dengan cepat, khususnya tes diagnostik Covid-19," tutur Jeff Shuren dari FDA, dilansir Medical Daily.
Shuren mengatakan FDA akan terus memantau seluruh perkembangan teknologi yang bisa membantu mengatasi pandemi, apalagi jika teknologi tersebut bermanfaat besar bagi kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Mulai Reda, Pasien COVID-19 di Surabaya Sekarang Hanya Tersisa 50 orang
Bagaimana dengan tingkat akurasi tes Covid-19 ini? Berdasarkan temuan FDA, tes ini akurat hingga 91,2 persen untuk hasil positif dan 99,3 persen untuk hasil negatif.
Bagaimana cara kerjanya? Tes Covid-19 dilakukan dengan pasien menghembuskan napas ke dalam tabung mirip balon. Hasil diagnosis akan keluar dalam waktu 3 menit.
Dalam keterangannya, InspectIR berkomitmen memproduksi 100 alat tes setiap minggu, dengan kapasitas hingga 160 sampel untuk tes setiap hari.
Update Covid-19 Global
Tambahan kasus positif Covid-19 di dunia tercatat sebanyak 310.966 dalam 24 jam terakhir pada Selasa (19/4/2022), data pada situs worldometers. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan kemarin.
Baca Juga: Percepat Transformasi Digital Kesehatan, Kemenkes Gandeng Google Cloud Platform Indonesia
Angka kematian juga turun menjadi 1.235 jiwa, dibandingkan hari sebelumnya. Rusia melaporkan kematian akubat virus corona terbanyak denga jumlah 213 jiwa.
Sementara kasus positif terbanyak terjadi di Korea Selatan yang melaporkan 47.743 kasus.
Akumulasi data Covid-19 global hingga Selasa (19/4/2022) pukul 08.00 WIB tercatat 505 juta kasus positif dengan 6,22 juta kematian.