Bayi kembar berisiko lahir prematur sebelum 36 minggu dan memiliki masalah kesehatan ketika baru lahir. Terkadang, bayi kembar prematur juga mengalami cacat permanen.
2. Berat badan lahir rendah
Lebih dari setengah anak kembar lahir dengan kondisi ini, dengan berat kurang dari 2,3 kilogram. Bayi dengan berat badan lahir rendah memiliki peningkatan risiko masalah kesehatan setelah lahir, yakni:
- Gangguan penglihatan dan pendengaran
- Cacat mental
- Cerebral Palsy
Namun, ini lebih mungkin terjadi jika bayi lahir sebelum 32 minggu atau beratnya kurang dari 1,5 kilogram.
3. Sindrom transfusi bayi kembar
Twin to twin transfusion syndrome (TTTS) biasanya terjadi pada kembar identik, yang berbagi plasenta. TTTS terjadi ketika satu bayi mendapat terlalu sedikit darah daripada yang lainnya.
Dokter dapat mengatasi TTTS dengan operasi laser untuk menutup sambungan pembuluh darah atau dengan amniosentesis untuk mengalirkan kelebihan cairan ketuban.
4. Preeklamsia
Sang ibu dua kali lebih berisiko menderita preeklamsia daripada wanita yang mengandung satu bayi. Preeklamsia ditandai dengan:
Baca Juga: Merasa Kehilangan, Seorang Bayi Kembar Cristiano Ronaldo dengan Georgina Rodriguez Meninggal
- Tekanan darah tinggi
- Pembengkakan
- Sakit kepala
- Perubahan penglihatan
Jika tidak diobati, preeklamsia dapat membuat bayi kekurangan oksigen dan nutrisi, serta dapat merusak organ tubuh.