Vaksinasi HPV Wajib Targetkan Pelajar Perempuan Kelas 5 dan 6 SD

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 19 April 2022 | 10:45 WIB
Vaksinasi HPV Wajib Targetkan Pelajar Perempuan Kelas 5 dan 6 SD
Ilustrasi vaksin HPV. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan akan mewajibkan vaksinasi HPV atau human papillomavirus untuk mencegah penyakit kanker servisk di Indonesia. Program ini nantinya akan menyasar pelajar perempuan kelas 5 dan 6 sekolah dasar.

"HPV diberikan pada siswi kelas 5 dan 6 SD dan diberikan sebanyak dua kali," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine Seminar Media Pekan Imunisasi Dunia 2022 secara virtual yang diikuti dari Aplikasi Zoom di Jakarta, seperti dikutip dari ANTARA, (19/4/2022). 

Prima mengatakan pemberian vaksin HPV berlangsung secara bersamaan dengan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang rutin diselenggarakan pada Agustus dan November setiap tahun.

Sejauh ini vaksinasi HPV telah dimulai dimulai di dua provinsi dan lima kabupaten/kota di Indonesia sejak 2021. Kini  diperluas di tiga provinsi dan lima kabupaten/kota pada tahun ini. Rencananya vaksinasi kanker serviks berlaku secara nasional pada 2023-2024.

Baca Juga: Bukan Buat Covid-19, Kemenkes Wajibkan Siswi SD Kelas 5 Dan 6 Vaksin HPV, Ini Penjelasannya

Untuk mempersiapkan hal itu, kata Prima, Kemenkes memfasilitasi pelatihan vaksinasi HPV secara berjenjang dari tingkat dinas kesehatan hingga Puskesmas di setiap daerah.

"Untuk DKI dan Bali sudah pelatihan. Tahun ini dan tahun depan kita kembangkan di seluruh kabupaten/kota yang didahului dengan tenaga kesehatan," katanya.

Selain melatih kemampuan sebagai vaksinator, kata Prima, peserta pelatihan juga diajarkan tentang upaya menangkal hoaks atau berita bohong terkait HPV.

"Masyarakat sebenarnya cukup menerima bahwa kanker serviks penyakit mengerikan sehingga penerimaannya cukup baik. Walaupun tidak menutup diri masih ada hoaks," katanya.

Salah satu hoaks terkait vaksin HPV adalah efek samping yang dapat memicu kemandulan. "Kami ada pembekalan panduan terkait hoaks ini," katanya.

Baca Juga: Seorang Pelajar di Kota Banjar Mengucurkan Darah dari Hidung dan Demam Usai Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Pertama

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi HPV merupakan tambahan vaksin wajib di Indonesia dalam program pencegahan kanker.

"Kita akan naikkan vaksin wajibnya kita dari 11 antigen menjadi 14, kita tambah vaksin HPV, PCV sama Rotavirus, terutama karena kematian kanker itu paling banyak wanita Indonesia karena serviks sama kanker payudara, serviks ada vaksinnya," kata Menkes dalam Pertemuan Diaspora Kesehatan Indonesia Kawasan Amerika & Eropa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI