Suara.com - Sebuah penelitian menemukan hubungan yang kuat antara terjadinya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) pada anak dengan varian Omicron.
Penelitian yang diterbitkan di JAMA Pediatrics mengatakan anak-anak sangat rentan terhadap infeksi saluran pernapasan atas karena saluran udara mereka yang kecil dan relatif dapat dilipat.
Sebelumnya, varian Omicron ini cukup mendominasi pada gelombang ketiga infeksi virus corona Covid-19 di seluruh dunia mulai Desember 2021.
Varian Omicron itu menyapu seluruh dunia dalam waktu singkat dan menggantikan varian Delta yang sempat mendominasi.
Baca Juga: Ahli Temukan Jenis Kelelahan Berbeda Akibat Virus Corona Covid-19 Pada Lansia
WHO pun menetapkan varian Omicron ini sebagai varian dalam perhatian, karena sangat mudah menular.
"Varian Omicron diketahui menyebabkan penyakit dengan tingkat keparahan lebih rendah daripada varian Delta," kata para peneliti dikutip dari Times of India.
Hal itu mungkin disebabkan oleh varian Omicron bereplikasi kurang efisien di parenkim paru-paru dan lebih efisien di saluran udara konduksi.
Studi ini menemukan bahwa tingkat infeksi saluran napas atas pediatrik meningkat selama lonjakan varian Omicron.
Studi tersebut menemukan lebih dari seperlima anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan SARS-CoV-2 dan infeksi saluran napas atas mengembangkan penyakit parah.
Baca Juga: Penyebaran Virus Corona Covid-19 Diklaim Meningkat 500 Persen dalam 15 Hari di Delhi
Para peneliti telah memperingatkan bahwa anak-anak dengan infeksi saluran napas atas yang parah berisiko mengalami serangan jantung akibat obstruksi saluran napas atas yang terjadi cepat.
Mereka mungkin memerlukan terapi yang biasanya diberikan di unit perawatan intensif, termasuk pemberian epinefrin rasemat nebulisasi, campuran helium-oksigen, dan intubasi.
Mulanya, pakar kesehatan mengatakan gejala awal virus corona Covid-19 pada anak adalah muntah-muntah, demam tinggi dan diare. Pada anak yang lebih besar, mereka bisa mengalami sakit kepala.
Dr Anamika Dubey, konsultan senior, pediatri di Rumah Sakit Anak Madhukar Rainbow mengatakan kepada TOI bahwa keterlibatan paru-paru pada anak-anak dalam kasus virus corona sangat jarang.
Data yang diperoleh dari CDC AS dan studi penelitian mengatakan bahwa risiko anak dirawat di rumah sakit karena virus corona adalah 1 dari 14.085 dan risiko mengembangkan gejala parah adalah 1 dalam 10 juta.
Dokter telah meminta orang tua untuk mengawasi tanda-tanda peringatan seperti kesulitan bernapas, seperti pernapasan dangkal atau napas cepat, perubahan warna bibir atau wajah, nyeri dada dan ketidaknyamanan, serta kurangnya interaksi.