Suara.com - Kelelahan merupakan salah satu gejala umum virus corona Covid-19. Mayoritas orang yang terinfeksi virus corona menular mengalami kelelahan cukup lama setelah pemulihan awal.
Pada sebagian orang, kelelahan akibat virus corona Covid-19 ini akan berlangsung selama berbulan-bulan, terlepas dari jenis kelamin mereka.
Tapi, ada jenis kelelahan lain selain kelelahan fisik akibat virus corona Covid-19. Para ilmuwan pun telah menambahkan jenis kelelahan akibat virus corona pada orang tua, yang sangat berbeda dengan kelelahan akibat vaksinasi.
Dilansir dari Times of india, Anda perlu tahu bahwa tubuh kita mengalami beberapa jenis perubahan seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: Shanghai Laporkan Kasus Kematian Pertama Sejak Diterpa Lonjakan Gelombang Varian Omicron
Kita akan mengalami penurunan metabolisme, kehilangan otot, fluktuasi tingkat hormon dan beberapa perubahan lain di tubuh. Hal-hal ini secara alami dialami lansia, yang merasa tidak energi seperti dahulu.
Kelelahan akibat vaksinasi dinilai berbeda dengan kelelahan normal. Dalam jurnal Frontiers in Immunology, kelelahan akibat vaksinasi disebut sebagai kelambanan orang atau kelambanan terhadap informasi atau instruksi vaksin karena beban dan kelelahan yang dirasakan.
Kelelahan vaksin ini bukan istilah baru dan telah dirujuk dalam beberapa penelitian yang dilakukan sebelum era virus corona Covid-19.
Hal ini sebagian besar disaksikan pada orang di atas 50 tahun. Para ahli percaya bahwa kondisi ini dapat mencegah orang dewasa yang lebih tua untuk mendapatkan suntikan booster dan meningkatkan risiko infeksi di masa depan.
Namun, penulis penelitian juga menyatakan bahwa temuan ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut guna mengambil langkah-langkah pencegahan yang akurat.
Baca Juga: Varian Omicron Lebih Berisiko Menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Atas pada Anak-anak
Studi ini tidak merinci semua faktor yang menyebabkan kelelahan vaksin pada manusia. Sehingga butuh lebih banyak pengetahuan tentang kondisi itu guna mengambil tindakan yang tepat.
Menurut sebuah penelitian, kelelahan vaksin mungkin berakar pada keterbatasan ilmu vaksin dan mungkin sulit untuk dihindari.
Meskipun kondisi ini cukup umum pada orang dewasa yang lebih tua, yang menyebabkan penurunan jumlah suntikan booster. Vaksinasi tetaplah hal terbaik untuk tetap aman dan terlindungi dari penyakit menular.