Suara.com - Sebuah penelitian terbaru menemukan bukti kuat bahwa infeksi virus corona Omicron menyebabkan gejala infeksi saluran pernapasan atas pada anak-anak.
Infeksi saluran pernapas atas merupakan infeksi yang terjadi pada rongga hidung, sinus, dan tenggorokan. Penyakitnya berupa pilek, sinusitis, tonsillitis, dan laringitis.
Anak-anak sangat rentan mengalami infeksi saluran pernapasan bagian atas karena saluran udara mereka yang kecil dan relatif mudah diserang, kata peneliti yang menerbitkan studi mereka di JAMA Pedriatics pada Jumat (15/4/2022) kemarin.
Menurut Times of India, studi ini menemukan bahwa tingkat infeksi saluran pernapasan atas anak-anak meningkat selama lonjakan Omicron.
Baca Juga: Anak Korban Kekerasan Seksual di Cianjur Bakal Dapat Pendampingan Kejiwaan
Lebih dari seperlima anak-anak yang dirawat di rumah sakit mengalami infeksi saluran bagian atas dan mengembangkan penyakit parah.
Sebelumnya, peneliti memperingatkan bahwa anak-anak yang terinfeksi saluran napas atas parah berisiko mengalami serangan jantung akibat obstruksi saluran napas atas. Kondisi ini dapat terjadi secara cepat.
Pasien anak-anak mungkin memerlukan terapi yang biasanya diberikan di unit perawatan intensif, termasuk pemberian epinefrin rasemat nebulisasi, campuran helium-oksigen, dan intubasi.
Varian Omicron mulai mendominasi dan menyebabkan gelombang ketiga infeksi Covid-19 di seluruh dunia mulai dari sekitar Desember 2021.
Strain ini mulai menggantikan posisi varian Delta dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) langsung menempatkannya di bawah varian perhatian karena sangat mudahnya varian menular.
Baca Juga: 3 Tips Sukses Berjualan Mainan Anak-anak, Ini Kuncinya!
"Omicron diketahui menyebabkan penyakit dengan tingkat keparahan yang lebih rendah daripada varian Delta (B.1.617.2). Ini mungkin karena Omicron bereplikasi kurang efisien di parenkim paru-paru dan lebih efisien di saluran udara," tandas peneliti.