Mengandung Ratusan Ton Bakteri Antraks dan Penyakit Eksotis Lain, Pulau Ini Jadi Tempat Paling Mematikan di Dunia

Minggu, 17 April 2022 | 14:28 WIB
Mengandung Ratusan Ton Bakteri Antraks dan Penyakit Eksotis Lain, Pulau Ini Jadi Tempat Paling Mematikan di Dunia
Rumah penduduk di Vozrozhdeniya yang ditinggalkan (Facebook/Michael Anderson)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Rumah penduduk di Vozrozhdeniya yang ditinggalkan (Facebook/Michael Anderson)
Rumah penduduk di Vozrozhdeniya yang ditinggalkan (Facebook/Michael Anderson)

Uji coba kini telah tiada, penyakit-penyakit tersebut 'meresap' ke dalam pasir. Wilayah ini juga menjadi penyebab penyakit pada orang-orang yang melewatinya, bahkan jauh sebelum Soviet membuang bakteri antraks.

Pada 1971, seorang ilmuwan muda jatuh sakit setelah kapal penelitiannya melewati kabut kecoklatan di dekat pulau Vozrozhdeniya.

Dia didiagnosis menderita cacar air, meski telah divaksinasi. Lalu, ia menginfeksi 9 orang dan tiga di antaranya meninggal.

Satu tahun kemudian, mayat dua nelayan yang hilang ditemukan mengambang di perahu mereka di dekat pulau. Rupanya mereka meninggal karena wabah.

Ada kisah penduduk setempat yang terjadi pada Mei 1988, ketika 50.000 ekor antelop saiga merumput di padang rumput dekat Vozrozhdeniya mati dalam waktu sekitar satu jam karena penyebab misterius.

Reputasinya begitu terkenal, hingga akhirnya lokasi ini dievakuasi pada 1990-an.

Khawatir antraks bisa berakhir di tangan teroris, AS mengirim spesialis ke Vozrozhdeniya untuk melakukan beberapa tes, dan ketika mereka menemukan jejak antraks, jutaan dolar dijanjikan untuk operasi pembersihan.

Ribuan kilogram pemutih bubuk yang kuat digunakan oleh peneliti. Mereka mengenakan pakaian pelindung selama beberapa bulan untuk membasmi spora hingga hilang.

Namun, ahli masih yakin bahwa spora tidak sepenuhnya hilang dan masih ada di dalam dan sekitar lubang pembuangan.

Baca Juga: Bayang-bayang Antraks Sirna di Musim Hajatan, Harga Daging Sapi Melonjak

Terlebih adanya lubang kuburan hewan yang terinfeksi, masing-masing menampung ratusan bangkai, atau kuburan manusia yang tidak bertanda. Wilayah ini masih menjadi ancaman terbesar yang harus dihindari dengan segala cara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI