Suara.com - Golongan darah ternyata memiliki peranan penting dalam kesehatan. Menurut penelitian, setiap golongan darah memiliki tingkat risiko yang berbeda terhadap kondisi kesehatan tertentu, terutama penyakit jantung.
Ahli hematologi dari Penn Medicine, Pennsylvania, Douglas Gunggenheim mengatakan peneliti menduga perbedaan golongan darah tiap orang ditentukan oleh faktor dari mana nenek moyang seseorang berasal dan mutasi darah akibat infeksi di masa lalu.
"Singkatnya, hampir seperti tubuh telah berevolusi di sekitar lingkungannya untuk melindungi sebaik mungkin," kata Guggenheim, dilansir Cnet.
Golongan darah yang paling berisiko terkena penyakit jantung
Baca Juga: Suara Orang Bisa Deteksi Risiko Penyakit Jantung, Begini Caranya!
Orang dengan golongan darah A, B dan AB lebih berisiko mengalami serangan jantung atau mengalami gagal jantung daripada tipe O, menurut American Heart Association.
Sebuah studi menunjukkan golongan darah A atau B memiliki risiko gabungan 8% lebih tinggi untuk serangan jantung dan 10% mengalami gagal jantung.
Selain itu, golongan darah selain O juga lebih mungkin mengalami pembekuan darah, dengan 51% lebih mungkin mengembangkan deep vein thrombosis (DVT) dan 4% berisiko menderita emboli paru, gangguan pembekuan darah parah yang meningkatkan risiko gagal jantung.
Menurut Guggenheim, peningkatan risiko diduga ada hubungannya dengan peradangan yang terjadi pada tubuh orang dengan golongan A, B atau AB.
Protein dalam ketiga tipe darah tersebut dapat menyebabkan lebih banyak penyumbatan atau penebalan di pembuluh darah dan arteri.
Baca Juga: Panduan Puasa untuk Pasien Penyakit Jantung, Apa yang Harus Diperhatikan?
Walau memiliki risiko penyakit jantung rendah, golongan darah O lebih rentan terhadap pendarahan atau mengalami gangguan pendarahan.
Inilah yang diduga mengapa lebih banyak kasus pendarahan saat melahirkan pada wanita bergolongan darah O.
Orang dengan golongan darah O juga berisiko mengalami kondisi lebih buruk saat mengalami cedera traumatis karena kehilangan darah, berdasarkan penelitian di Critical Care.