Infografis
Suara.com - Bibir kering merupakan masalah kulit yang umum terjadi selama pergantian musim. Meskipun terlihat sepele, kondisi ini bisa berbahaya bila tak ditangani.
Seorang ahli menjelaskan bahwa bibir kering bisa disebabkan oleh alergi. Chartered Scientist and Chemist, Bruce Green menjelaskan bibir hipersensitif dari Allergic Contact Cheilitis (ACC) terjadi ketika bibir bengkak dan terasa terbakar.
"Bibir kering akan terlihat bertekstur, seperti bersisik atau pecah-pecah dan bahkan mungkin mengeras di sekitar sudut mulut," kata Bruce Green dikutip dari The Sun.
Bruce yang merupakan pendiri SOS Serum mengatakan bibir juga bisa menjadi hipersensitif, sama seperti kulit sensitif yang bisa disebabkan oleh dermatitis kontak.
"Reaksi alergi dapat terjadi oleh banyak iritasi termasuk pasta gigi/obat kumur, kosmetik pewangi, bahan lipstik tertentu seperti minyak jarak, lak atau pengawet, obat-obatan, makanan tertentu dan produk karet," katanya.
Reaksi alergi terjadi ketika sistem kekebalan menjadi hipersensitif terhadap alergen atau zat tertentu.
ACC terbentuk sebagai akibat dari dermatitis kontak alergi yang mempengaruhi bibir. Ketika ini terjadi, bibir bisa tampak meradang, bengkak, berubah warna, dan bersisik.
Banyak orang mengeluhkan bibir kering di seluruh dunia. Tapi, Adan perlu tahu bahwa ACC terkadang terlihat seperti eksim.
Hal yang terpenting adalah jangan pernah abaikan bibir kering atau masalah kulit pada bibir lainnya. Karena, kondisi yang terlihat sepele ini bisa meningkatkan risiko kanker kulit.
Baca Juga: Kelelahan Bisa jadi Gejala Virus Corona Covid-19 dan Kondisi Lain, Begini Perbedaannya!
Jika ACC tidak diobati, kondisi ini bisa berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa. Tapi, kondisi tersebut dapat dicegah dengan menggunakan pelembap bibir bebas ewangi dan hypoallergenic.
