Suara.com - Para pejabat kesehatan di beberapa negara sedang menyelidiki kasus penyakit liver misterius pada anak-anak. Ini karena setelah dites laboratorium tidak menemukan penyakit hepatitis A,B,C, dan E.
Alih-alih penyakit hepatitis yang kerap menyebabkan masalah pada liver, pejabat kesehatan menduga hal ini disebabkan karena penyebaran adenovirus penyebab pilek, yang baru-baru ini alami lonjakan kasus di beberapa negara.
Ada lusinan adenovirus yang terkait dengan gejala pilek, demam, sakit tenggorokan dan mata merah. Tapi varian lain bisa memicu masalah peradangan lambung dan usus.
Mengutip ABC News, Sabtu (16/4/2022) setidaknya sudah menyelidiki 74 kasus anak-anak yang menderita hepatitis atau peradangan hati.
Baca Juga: WHO: Belum Waktunya Menurunkan Kewaspadaan Terhadap Covid-19
Di saat yang sama Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga mengatakan di Spanyol sedang menyelidiki tiga kasus serupa pada anak-anak. Ditambah beberapa kasus lainnya juga sedang diselidiki di Irlandia.
"Mengingat peningkatan kasus dilaporkan terjadi selama satu bulan terakhir terhadap peningkatan kegiatan dan pencarian kasus, lebih banyak kasus kemungkinan akan dilaporkan dalam beberapa hari mendatang," jelas pejabat WHO dalam pernyataanya.
Kasus ini rerata dialami anak AS berusia 1 hingga 6 tahun, dan dua anak di antaranya membutuhkan transplantasi hati. Kasus lain di negara Eropa juga dialami anak dengan rentang usia yang sama, meski beberapa di antaranya ada yang lebih tua.
WHO sendiri pertama kali menyadari penyakit yang tidak biasa ini pada awal April 2022, ketika mengetahui ada 10 anak di Skotlandia dengan masalah hati. Satu anak sakit sejak Januari 2022, dan 9 anak lainnya dilaporkan sakit pada Maret 2022.
Semua anak ini berlanjut ke sakit parah, dan didiagnosis menderita hepatitis setelah dibawa ke rumah sakit.
Baca Juga: Virolog India Temukan Virus Penyebab Demam Rift Valley pada Sel Manusia, WHO Sebut Bisa Jadi Epidemi
Liver sendiri berfungsi memproses nutrisi, menyaring darah dan melawan infeksi. Infeksi ini menyebabkan gejala penyakit kuning, diare, dan sakit perut. Hepatitis juga bisa mengancam jiwa jika tidak diobati.