Suara.com - Seorang pria 60 tahun didiagnosis masalah kesehatan serius yang tidak bisa disembuhkan, setelah sebelumnya didiagnosis mengalami saraf kejepit. Pria itu kehilangan kendali atas otot-otot wajahnya, yang ternyata disebabkan oleh masalah kesehatan yang tidak bisa disembuhkan. Apa itu?
Menjelang musim mudik, Kemenkes meminta masyarakat untuk tidak menunda vaksinasi booster. Bahkan, sangat tidak disarankan melakukan vaksinasi booster beberapa hari sebelummudik. Kenapa?
Berikut di bawah ini adalah berita selengkapnya!
1. Dikira Saraf Kejepit, Ternyata Pria Ini Idap Masalah Kesehatan Serius yang Tidak Bisa Sembuh!
Baca Juga: Kemenkes Minta Pemudik Jangan Tundah Vaksin Booster, Kenapa?
Seorang pria 60 tahun didiagnosis masalah kesehatan serius yang tidak bisa disembuhkan, setelah mengalami saraf kejepit.
Rasa sakitnya semakin parah selama 3 tahun, sehingga seorang ahli saraf mengidentifikasi masalah kesehatan serius itu ketika pria itu kehilangan kendali atas otot-otot wajahnya.
2. Kemenkes Minta Pemudik Jangan Tundah Vaksin Booster, Kenapa?
Masyarakat diminta untuk tidak menunda vaksinasi booster agar saat mudik sudah tercipta antibodi dalam tubuh.
Baca Juga: Pemudik Bisa Ikut Vaksinasi Booster di Tiga Terminal Ini
Antibodi mulai terbentuk pada 1 sampai 2 minggu pasca vaksinasi booster. Pemerintah meminta masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster jauh-jauh hari sebelum mudik sesuai jadwalnya.
3. Keluar Bercak Kecokelatan dari Miss V, Apakah Membatalkan Puasa?
Keluarnya bercak kecokelatan dari miss V alias flek cokelat merupakan masalah yang biasa terjadi pada perempuan.
Muncul pertanyaan, apakah keluar flek cokelat ini membatalkan puasa?
4. Update Covid-19 Global: Gelombang Omicron Mereda, Korea Selatan Berencana Longgarkan Pembatasan
Update Covid-19 global menunjukkan pertambahan sebanyak 935.580 kasus dalam sehari pada Jumat (15/4/2022) pagi. Laporan kasus positif harian terbanyak itu ada di Jerman dengan jumlah 160.914 kasus.
Di waktu yang sama, sebanyak 3.365 orang meninggal dunia dalam sehari akibat terinfeksi virus corona SARS Cov-2 tersebut, dengan angka kematian terbanyak ada di Amerika Serikat yang melaporkan 361 kematian.