Kanker Payudara Bida Terdeteksi Lewat ASI, Ini Temuan Para Peneliti!

Jum'at, 15 April 2022 | 10:35 WIB
Kanker Payudara Bida Terdeteksi Lewat ASI, Ini Temuan Para Peneliti!
Ilustrasi menyusui, payudara, ASI. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker payudara menjadi salah satu jenis kanker yang paling umum di antara wanita. Para ilmuwan telah menemukan gejala awal kanker payudara pada ASI.

Mengenali gejala awal kanker payudara pada ASI ini bisa membantu diagnosis lebih awal, sehingga pasien bisa mendapatkan perawatan medis dan pengobatan lebih cepat.

Para ilmuwan pun melakukan penelitian yang menggunakan sampel ASI dari 3 wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara dan 3 wanita tanpa kanker.

Kandungan protein dalam ASI setiap wanita pun dibandingkan. Mereka menemukan protein dalam ASI wanita yang menderita kanker berbeda dengan wanita tanpa kanker.

Baca Juga: Satgas COVID-19 Sebut Omicron Varian XE Belum Ditemukan di Indonesia

Peneliti utama juga mengklaim set protein ini dapat dilihat dalam sampel darah. Temuan ini bisa mengarah pada tes darah untuk mendeteksi perubahan protein guna mendeteksi kanker payudara pada wanita segala usia.

Ilustrasi kanker payudara (Shutterstock)
Ilustrasi kanker payudara (Shutterstock)

Danielle Whitham, seorang kandidat doktor di Universitas Clarkson di New York, mengatakan bila studi ini berhasil, ini bisa mengubah cara deteksi kanker payudara pada wanita sehingga membantu diagnosis lebih dini.

"Bahkan, cara ini mungkin bisa meningkatkan peluang hidup anita dengan kanker payudara," kata Danielle dikutip dari The Sun.

Meskipun mammogram adalah alat yang berguna untuk mendeteksi kanker payudara lebih awal, alat tes kanker payudara ini biasanya tidak direkomendasikan untuk wanita berisiko rendah di bawah usia 40 tahun.

Karena biomarker yang ditemukan dalam ASI juga bisa dideteksi dalam serum darah, skrining berpotensi dilakukan pada wanita dari segala usia yang menggunakan darah atau ASI.

Baca Juga: Keturunan Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Bostwana, Bisa Menginfeksi Orang yang Sudah Vaksinasi Penuh!

Semua pasien kanker dalam penelitian ini memiliki invasive ductal carcinoma (IDC), salah satu jenis kanker payudara yang paling umum.

Namun, para peneliti mengatakan bahwa pendekatan mereka dapat digunakan untuk mengidentifikasi biomarker untuk jenis kanker payudara lainnya.

Adapun gejala kanker payudara, termasuk benjolan atau perubahan pada payudara atau puting, harus segera menemui dokter umum.

Tim Universitas Clarkson berencana meningkatkan studi mereka untuk memasukkan lebih banyak wanita guna memperkuat temuan mereka.

Penelitian tentang cara deteksi kanker payudara melalui ASI ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Society for Biochemistry and Molecular Biology di Philadelphia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI