Suara.com - Imunisasi merupakan salah satu kisah sukses kesehatan dan pembangunan global dalam upaya menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahun.
Hal ini membuat imunisasi menjadi komponen kunci dari perawatan kesehatan primer dan hak asasi manusia yang tidak terbantahkan, serta salah satu investasi kesehatan terbaik yang efektif.
Saat ini, tersedia berbagai imunisasi yang bermanfaat untuk mencegah lebih dari 20 penyakit yang mengancam jiwa. Imunisasi saat ini mencegah 2 hingga 3 juta kematian setiap tahun akibat penyakit seperti difteri, tetanus, pertusis, influenza, dan campak.
Bahkan, pada 2020-2030, Ketua Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K) mengatakan, diperkirakan imunisasi akan menyelamatkan lebih dari 32 juta nyawa, di mana 28 juta di antaranya adalah anak-anak berusia di bawah 5 tahun.
Baca Juga: Cakupan Imunisasi Turun, Kemenkes Sebut Indonesia Panen Wabah Penyakit Menuar
"Imunisasi adalah salah satu upaya pembentukan generasi sehat, dengan menjaga generasi bangsa dari ancaman penyakit menular berbahaya melalui langkah pencegahan atau preventif bertahap yang dimulai dengan pemberian kepada bayi dan anak," jelas dia dalam jumpa pers Sanofi Indonesia pada Kamis (14/5/2022).
Sayangnya kata dia, kondisi pandemi COVID-19 telah membuat sebagian orangtua khawatir untuk memberikan imunisasi bagi anaknya. Padahal imunisasi dasar penting bagi bayi dan anak sampai umur 18 bulan untuk melindungi dari berbagai penyakit berbahaya lain yang telah berjalan selama ini.
Apabila banyak bayi dan balita yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap kelak dapat terjadi wabah berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3-I) yang akan mengakibatkan banyak anak sakit berat, cacat, atau meninggal.
"Maka dari itu, masyarakat harus betul-betul memahami bahwa hanya dengan Imunisasi Rutin Lengkap (IRL), anak-anak dan seluruh masyarakat akan terlindungi secara optimal dari PD3I," lanjutnya
Untuk meningkatkan cakupan imunisasi yang tertinggal, dr. Sri Rezeki menyarankan untuk melakukan kejar imunisasi (catch-up immunization). Edukasi kepada orangtua menjadi penting untuk memahami bahwa putra-putrinya harus mengejar imunisasi yang tertinggal.
Baca Juga: Kemenkes: Imunisasi Massal Campak Rubella Anak Indonesia Akan Dikejar Setelah Lebaran
Pemberian vaksin kombinasi dan suntikan ganda juga merupakan pilihan untuk mengejar imunisasi. Selain itu, imunisasi tidak hanya melindungi individu terhadap penyakit infeksi yang serius, namun juga melindungi komunitas yang lebih luas dengan meminimalkan penyebaran penyakit.
Melihat begitu pentingnya imunisasi, dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia 2022, Sanofi Indonesia, berkolaborasi dengan berbagai pihak terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi lengkap, terutama di masa pandemi COVID-19.
Salah satunya dengan berkelanjutan mengedukasi masyarakat di platform digital media sosial @KenapaHarusVaksin, mengadakan CSR Vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat umum, dan berbagai webinar untuk tenaga ahli kesehatan mengenai pentingnya imunisasi lengkap selama pandemi COVID-19.