Suara.com - Pakar kebugaran Ade Rai mengatakan puasa membuat tubuh jadi pintar dalam memilih sumber energi yang tidak melulu dari gula atau glukosa dalam tubuh.
Menurut mantan atlet binaraga itu, saat puasa tubuh jadi bisa menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Ini karena saat 8 hingga 10 jam pertama, tubuh akan lebih dulu menggunakan makanan yang dikonsumsi saat sahur, tapi karena puasa di Indonesia umumnya berlangsung selama 14 jam.
Maka sisanya waktunya, kata Ade Rai tubuh akan belajar akan menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Baca Juga: Sahur Hanya dengan Minum Teh? Kata Dokter Gizi Bisa Menghilangkan Manfaat Puasa Loh
"Kalau di bulan Ramadhan 14 jam tidak makan, di sanalah tubuh memberikan kesempatan bagi tubuh buat istirahat dan menjadi cerdas, karena selama ini hanya bergantung pada karbohidrat," ujar Ade Rai dalam diskusi aplikasi Fita, Rabu (13/4/2022).
Lelaki kelahiran Bali ini juga mengungkapkan bahwa saat puasa Ramadhan, selama 30 hari, 60 persen waktu setiap harinya tubuh diberikan waktu untuk beristirahat, dan tidak bekerja.
Perilaku ini akan membuat tubuh bisa mengeluarkan racun atau detoksifikasi, salah satunya mampu mengeluarkan atau memecah lemak yang selama ini tidak terolah bisa tidak olahraga.
"Dengan puasa dengan penggunaan gula, perlahan tubuh pakai lemak yang dipecah jadi energi. Sehingga perlahan gambaran umumnya puasa tidak hanya berikan kesucian secara keimanan, tapi juga kesucian secara fisik," jelas Ade Rai.
Sekedar informasi, Ade Rai memang bukan beragama muslim melainkan hindu, tapi dalam hindu juga puasa juga sudah familiar, seperti puasa upawasa, yaitu tidak boleh makan dan minum dari matahari terbit hingga terbenam.
Baca Juga: 5 Manfaat Puasa yang Baik untuk Kesehatan