Hapus Stigma, Podcast Depresi Remaja Angkat Isu Tentang Kesehatan Jiwa

Kamis, 14 April 2022 | 14:15 WIB
Hapus Stigma, Podcast Depresi Remaja Angkat Isu Tentang Kesehatan Jiwa
Ilustrasi kesehatan jiwa, kesehatan mental. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stigma tentang masalah kesehatan jiwa dan kesehatan mental masih lekat di Indonesia. Tidak sedikit masyarakat yang menganggap masalah kesehatan mental terjadi akibat jiwa yang lemah dan tidak punya iman.

Untuk menghapus stigma tersebut, seorang kreator podcast bernama Jihan membuat podcast Depresi Remaja yang tersedia di platform NOICE.

“Kalau alasannya sih awalnya nggak ada niatan aja, cuma aku kan nggak punya teman cerita tentang kesehatan mental aku. Jadi kenapa nggak di share di podcast aja? Barangkali ada yang sama pengalamannya kayak aku,” ungkap Jihan saat ditemui Suara.com di acara NOICE Hadirkan Ruang Digital Tanpa Batas “Noicemaker Studio”, di Teras Indonesia Raya Plataran Senayan, Rabu (13/4/2022.

Selain dirinya yang tidak punya teman untuk cerita, Jihan mengaku kalau dirinya juga tidak berani bercerita kepada teman maupun orangtua nya sendiri mengenai isu kesehatan mental.

Baca Juga: Psikolog UGM: Healing Itu Mengobati Diri Secara Psikologis, Tidak Selalu Diwujudkan dengan Liburan ke Destinasi Wisata

“Nggak berani, karena kayak asing sama isu kesehatan mental. Jadi awal episode itu masih jelek banget suaranya. Waktu upload satu responnya baik, dan sempat stuck di episode tiga karena sibuk kuliah,” kata Jihan lebih lanjut.

Karena dari pengalamannya tersebut, sebelum terjun ke dunia podcast lewat Depresi Remaja, Jihan bercerita soal kesehatan mentalnya pada saat konsultasi ke psikolog.

“Awalnya kaget pertama kali ke psikolog, dan mendapatkan diagnosa kayak gini. Terus aku sudah dua tahun ke psikolog, dan lepas psikolog akhir Januari karena nggak membaik,” cerita Jihan.

Lewat podcast Depresi Remaja ini, Jihan berharap podcast tersebut bisa membawa harapan kepada masyarakat yang punya masalah dengan kesehatan mentalnya.

“Harapannya aku lebih ke orang-orang yang sudah dewasa sih. Misal buat orang di usia 25 tahun ke atas, kalau nanti mau punya anak atau tidak, jangan pernah ngambil keputusan yang nggak dipikirin secara matang. Aku berharap mereka melek terhadap kesehatan mental, karena itu ngaruh banget,” pungkas Jihan.

Baca Juga: Bikin Podcast Horor, Nessie Judge Terinspirasi Program Radio Zaman Dulu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI