Studi Efektivitas Vaksin Covid-19 Italia: Cegah 150 Ribu Kematian dan 8 Juta Kasus Positif

Rabu, 13 April 2022 | 19:50 WIB
Studi Efektivitas Vaksin Covid-19 Italia: Cegah 150 Ribu Kematian dan 8 Juta Kasus Positif
Ilustrasi vaksin covid-19, Efek Samping Vaksin Covid-19 Pada Anak (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - talia mulai merasakan efektivitas penyuntikkan vaksin Covid-19. Institut Kesehatan Nasional (ISS) Italia memperkirakan, sekitar 150 ribu kematian dan 8 juta kasus positif berhasil dicegah selama 2021.

ISS melakukan studi dari awal 2021 hingga akhir Januari 2022. Kemudian disumpulkan bahwa kampanye vaksinasi juga berhasil mencegah lebih dari 500 ribu rawat inap pasien Covid-19 dan lebih dari 55 ribu penerimaan ke perawatan intensif.

Data per Rabu (13/4/2022), Italia telah mencatat 161.032 kematian terkait dengan Covid-19 sejak pandemi 2020. Jumlah itu menjadi korban tertinggi kedua di Eropa setelah Inggris. Sementara jumlah kasus positif di negara ini telah mencapai 15,4 juta.

Sekitar 79 persen orang Italia telah divaksinasi dua dosis dan 65 persen sudah disuntikan vaksin booster, angka berdasarkan Our World Data.

Baca Juga: Pastikan Ibadah Aman dan Nyaman Selama Pandemi, Ini Pesan dari Satgas COVID-19

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Pixabay)

Studi ISS memperkirakan bahwa 72 persen masyarakat yang hidupnya selamat dari infeksi virus corona karena vaksin termasuk berusia 80 tahun ke atas. Sedangkan 19 persen lainnya berada dalam kelompok usia 70-79 tahun, 7 persen berusia 60-69 tahun, dan 3 persen di bawah 60 tahun.

Hasilnya dihitung menggunakan data tentang efektivitas vaksin dan jumlah vaksinasi mingguan untuk menilai dampaknya terhadap penghitungan mingguan kasus, rawat inap, penerimaan ICU, dan kematian.

Metodologi itu awalnya dikembangkan untuk mengukur efektivitas vaksin flu. Tetapi telah diterapkan di negara lain untuk studi tentang SARS CoV-2, kata ISS dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI