Dokter Sebut Lansia Tak Boleh Terlalu Sering Mandi, Mengapa?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 13 April 2022 | 19:13 WIB
Dokter Sebut Lansia Tak Boleh Terlalu Sering Mandi, Mengapa?
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang kerap menyarankan untuk mandi paling tidak dua kali sehari. Tapi, ternyata lansia tidak boleh mandi terlalu sering.

Mengapa demikian? Dikutip dari ANTARA, Rabu, (13/4/2022), Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Ika Anggraini, Sp.DV., mengatakan bahwa jika mandi terlalu sering bisa bikin kulit semakin kering.

"Mandi yang terlalu sering saat usia produktif atau anak-anak mungkin tidak apa-apa namun ketika usia sudah lanjut akan berpengaruh pada kulit menjadi lebih kering," ujar dr. Ika yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) itu dalam sebuah webinar kesehatan, Rabu.

Bahkan, mandi dua kali sehari seperti yang banyak disarankan juga bukan kebiasaan yang baik bagi lansia.

Baca Juga: Lupa Mandi Junub Hingga Pagi, Bolehkah Tetap Puasa Ramadhan?

"Lansia sangat rajin bisa lebih dari dua kali sehari. Mau sholat kadang mandi. Ini kebiasaan yang sebenarnya kurang baik. Memang benar sangat menjaga kebersihan namun hal ini berisiko menimbulkan kulit kering karena air bisa menjadi bahan iritan yang dapat menimbulkan kulit kering," papar dia.

Doa mandi wajib wanita - ilustrasi mandi. (Pixabay/kboyd)
Doa mandi wajib wanita - ilustrasi mandi. (Pixabay/kboyd)

Pada lansia, sudah terjadi perubahan struktur kulit seperti pH, lapisan kulit atas, dermis hingga pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko mereka mengalami kelainan kulit. Salah satu masalah kesehatan yang bisa muncul yakni kulit kering.

Ika menjelaskan, kulit kering harus segera mendapatkan penanganan agar tak menimbulkan komplikasi-komplikasi seperti infeksi bakteri, luka kronik hingga gangguan tidur berkelanjutan yang bisa menyebabkan depresi maupun kecemasan bagi lansia.

Lokasi tersering kulit kering yakni di kedua lengan dan tungkai dengan gambaran klinis kulit tampak kasar, tekstur kulit lebih jelas dan tampak bersisik.

"Kulit kering mudah terasa kasar dan bila berat bisa tampak kemerahan (digaruk) menimbulkan luka lecet dan efek bakteri," tutur Ika.

Baca Juga: 22 Tahun Berpisah, Pasutri Lansia Ini Putuskan Kembali Rujuk, Momen Akad Nikah Banjir Tangis Haru

Untuk mengatasi kulit kering, pemberian pelembap pada kulit menjadi salah satu rekomendasi Ika. Di sisi lain, mengurangi kebiasaan mandi atau berendam dengan air hangat, menggunakan sabun tak berpelembap dan mencukupi asupan makanan dan minuman juga bisa dilakukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI