Ibu Hamil Terlalu Gemuk, Waspada Risiko Dampak Buruk Pada Bayi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 13 April 2022 | 17:41 WIB
Ibu Hamil Terlalu Gemuk, Waspada Risiko Dampak Buruk Pada Bayi
Ilustrasi ibu hamil kegemukan. (pixbay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kenaikan berat badan yang dialami ibu hamil merupakan hal yang wajar. Namun jika kenaikan berat badan terjadi berlebihan dan ibu menjadi gemuk, ada risiko yang bisa berdampak buruk pada bayi.

Dokter Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan Konsultan Obstertik Ginekologi Sosial (POGI) Prof. DR. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH, mengatakan bahwa risiko preeklampsia mengintai ibu hamil yang kegemukan.

Preeklampsia merupakan gangguan kehamilan yang ditandai tekanan darah tinggi dan kandungan protein yang tinggi dalam urin. Bila ibu sampai terkena masalah ini maka berisiko empat kali lipat melahirkan bayi dengan berat badan lahir yang rendah atau IUGR (Intra Uterine Growth Restriction).

Bayi IUGR berisiko dua kali lipat mengalami stunting atau kondisi tubuh anak pendek akibat kekurangan gizi kronik yang disebabkan antara lain asupan makanan tidak adekuat ataupun kebutuhan makanan anak meningkat karena dia mengalami penyakit seperti infeksi.

Ilustrasi ibu hamil (Foto oleh Leah Kelley dari Pexels)
Ilustrasi ibu hamil (Foto oleh Leah Kelley dari Pexels)

"Sedangkan ibu yang preeklampsi, rata-rata untuk menolong ibunya kita tidak mengizinkan ibunya hamil sampai cukup bulan. Sebagian mereka diterminasi kehamilannya pada masa pre-term. Prematur saja meningkatkan risiko stunting dua kali," kata ujar Ketua Pokja Angka Kematian Ibu (AKI) itu, dikutip dari ANTARA, Rabu (13/4/2022).

Bayi dengan berat badan kecil selama dikandung tak akan tumbuh dengan baik, kemudian ditambah dia harus lahir prematur maka menempatkannya pada risiko stunting hingga 7,5 lipat.

Baca juga: Siapa saja yang berisiko terkena preeklamsia?

"Ini menyedihkan. Gemuk itu bukan hal yang baik-baik saja," tutur Prof. Ocviyanti.

Berat badan ideal ibu untuk memulai kehamilan bila mengambil rerata tinggi badan perempuan di Indonesia yakni 150-160 cm, maka tidak boleh lebih dari 60 kg. Kemudian, selama kehamilan ibu juga perlu menjaga kenaikan berat badannya. Pada lima bulan pertama kehamilan, bila berat badan ibu sudah normal maka tidak apa-apa jika tak mengalami kenaikan berat badan. Tetapi bila naik pun diusahakan tak boleh lebih 6 kg sepanjang kehamilannya.

Baca Juga: Bolehkan Buka Puasa di Siang Hari Tidak Sampai Maghrib? 4 Orang Ini Boleh

"Kita bukan makan untuk dua orang. Lima bulan pertama kehamilan kalau berat badan normal tidak perlu naik berat badan juga tidak apa-apa. Naik 1-2 kg cukup. Tetapi kalau berat badan berlebih bahkan sepanjang kehamilan tidak boleh lebih dari 6 kg," kata Prof. Ocviyanti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI