Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan bahwa tingkat penyakit menular seksual di negaranya meningkat pada akhir tahun 2020.
Menurut data Surveilans STD 2020, kasus penyakit gonore meningkat 10% dan tingkat sifilis, baik tahap primer maupun sekunder, naik 7% pada akhir tahun.
"Meski ada saat di tahun 2020 ketika dunia terasa seperti berhenti, (tapi) penyakit menular seksual tidak. Momentum PMS tidak henti-hentinya berlanjut," jelas direktur Pusat Nasional Pencegahan HIV, Hepatitis Virus, STD dan TB CDC, Jonathan Mermin.
Peningkatan sifilis pada bayi baru lahir
Baca Juga: Gadis 11 Tahun Terkena Gonore, Terifeksi Setelah Renang di Danau
Berdasarkan CNN, sifilis pada bayi baru lahir, yang disebut sifilis kongenital, naik 15% dari 2019. Kondisi ini terjadi ketika sang ibu penderita sifilis menularkannya ke bayi selama kehamilan.
Sifilis kongenital dapat menyebabkan masalah kesehatan serius dan kematian.
Menurut direktur Divisi Pencegahan PMS CDC, Leandro Mena, lonjakan kasus sifilis kongenital selama lima tahun terakhir didorong oleh peningkatan sifilis, baik tahap primer maupun sekunder.
"Angka sifilis primer dan sekunder meningkat 24% pada wanita usia reproduksi dari 2019 hingga 2020, mengakibatkan peningkatan sifilis kongenital. Pada 2020, ada 2.148 kasus sifilis kongenital, meningkat 15% sejak 2019," tulis para peneliti.
Dalam laporan ini disebutkan bahwa kesempatan yang terlewat dari pencegahan sifilis kongenital adalah bahwa para calon ibu tidak menerima perawatan prenatal tepat waktu atau tes sifilis.
Baca Juga: Gara-gara Renang di Danau, Gadis Remaja Ini Malah Terkena Gonore!