Suara.com - Jelang Hari Lanjut Usia Nasional atau HLUN ke-26 pada 29 Mei 2022 mendatang, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyoroti banyaknya lansia yang tinggal bersama cucu sebagai caregiver.
Lansia adalah kelompok usia lanjut (lansia) yang berusia lebih dari 60 tahun dan jumlahnya semakin bertambah setiap tahun.
Cucu sebagai caregiver dengan lansia yang tinggal bersama, menurut Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kemenkes, Kartini Rustandi akan jadi masalah.
"Ada lansia yang tinggal bersama cucu, yang ini pada masa kini akan jadi masalah juga karena generasinya berbeda jauh," ujar Kartini dalam acara diskusi bersama Kelompok Studi Dermatologi Geriatri Indonesia (KSDGI), Rabu (13/4/2022).
Baca Juga: Capaian Vaksinasi Lansia di Sumut 84,27 Persen
Menurut Kartini, lansia memerlukan perhatian dan pendampingan dari caregiver termasuk dari keluarga inti termasuk cucu, karena Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap 26 persen lansia alami penurunan kemandirian.
Sayangnya, karena usia yang terlampau jauh dengan cucu membuat adanya gap atau jarak pendampingan yang untuk lansia.
"Tentunya ini juga jadi permasalahan karena di lansia bukan hanya penyakit saja. Misalnya penyakit menular tidak menular, tapi masalah gizi, masalah mental, masalah ketergantungan akan sangat terjadi," terang Kartini.
Kartini menambahkan, pendampingan keluarga sebagai caregiver juga perlu jadi perhatian karena jumlahnya menurut BPS ada 29,6 persen dari total 29,3 juta lansia Indonesia tinggal bersama keluarga inti.
Apalagi 44 persen lansia Indonesia dinyatakan lebih dari satu penyakit komorbiditas atau penyakit penderita yang membuat kualitas hidup mereka menurun di masa senja.
Baca Juga: Survei UNICEF Nielsen: Takut Efek Samping Jadi Alasan Utama Lansia Enggan Vaksinasi Dosis Kedua