Suara.com - Deemensia meurpakan cedera akibat penumpukan protein beracun di otak yang berdampak pada kemampuan kognitif seseorang.
Sayangnya, belum ada obat yang bisa membantu mengatasi demensia. Tapi temuan baru menunjukkan vitamin K dalam sayuran berdaun hijau bisa membantu mencegah penurunan kognitif.
Vitamin K diketahui berperan dalam pembekuan darah dan pembentukan tulang. Tapi, penelitian baru menunjukkan vitamin K mungkin memiliki kualitas neuroprotektif terkait demensia.
Menurut Harvard TH Chan School of Public Health, vitamin K dapat dipecah menjadi dua bentuk. Jenis pertama ditemukan dalam sayuran berdaun hijau yang disebut phylloquinone.
Baca Juga: Selain Virus Corona Covid-19, Demam Bisa Jadi Tanda Infeksi Menular Seksual
Jenis kedua dari vitamin K ditemukan dalam makanan hewani dan fermentasi, yang disebut menaquinone.
Sebuah studi baru pada hewan pengerat telah menunjukkan bahwa nutrisi dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan mungkin memiliki kemampuan untuk meningkatkannya.
Temuan yang dipresentasikan pada pertemuan Biologi Eksperimental, didasarkan pada serangkaian eksperimen yang dilakukan pada tikus.
Percobaan selama 17 bulan berusaha untuk menetapkan efek suplemen vitamin K menaquinone-7, suatu bentuk vitamin K2 pada fungsi kognitif tikus.
Tim peneliti mengamati penurunan tingkat gangguan kognitif, depresi dan kecemasan di antara tikus yang mengonsumsi suplemen vitamin K.
Baca Juga: Tes Covid-19 Tak Bisa Mengidentifikasi Varian Virus Corona Mana yang Menginfeksi? Ini Sebabnya
Tikus dalam kelompok ini juga menunjukkan tanda-tanda peningkatan memori spasial dan kemampuan belajar.
Profesor Mohamed El-Sherbiny, penulis senior studi tersebut, mengatakan proses penuaan berkaitan dengan penurunan fungsi otak. Vitamin K adalah vitamin alami yang larut dalam lemak untuk melindungi otak dari perkembangan Alzheimer.
"Jumlah konsumsi vitamin K harian pun berbeda tergantung usia. Anda juga bisa makan sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang cukup untuk menjaga kadar vitamin K normal," kata Profesor Mohamed El-Sherbiny dikutip dari Express.
Para peneliti dari studi tersebut menemukan bahwa vitamin K bisa memberikan manfaat yang sangat menjanjikan dalam menghambat perubahan perilaku, fungsional, biokimia, dan histopatologi terkait penuaan pada otak yang menua.
Para peneliti mengatakan temuan mereka dapat memiliki implikasi yang kuat untuk pasien dengan demensia dan mungkin berguna untuk memantau tingkat pada individu yang berisiko.
Dalam penelitian sebelumnya, vitamin K telah terbukti mengurangi kematian sel saraf dengan melindungi saraf dari zat berbahaya di otak.
Studi lain menunjukkan vitamin D sama pentingnya untuk otak, karena orang dengan kadar vitamin K rendah lebih mungkin mengalami penurunan kognitif.
Karena, vitamin D juga diketahui memiliki kualitas neuroprotektif yang juga membantu dalam pengaturan sistem kekebalan dan keseimbangan kalsium.
Vitamin D juga diyakini bertindak sebagai neurosteroid di otak, yang membantu proses belajar dan memori, serta respons terhadap stres, kecemasan, dan depresi.