Mengenal Jenis Pendarahan Otak Berdasarkan Lokasi, Kondisi yang Dialami Ade Armando akibat Dikeroyok

Rabu, 13 April 2022 | 07:34 WIB
Mengenal Jenis Pendarahan Otak Berdasarkan Lokasi, Kondisi yang Dialami Ade Armando akibat Dikeroyok
Ade Armando. (Tangkapan Layar/Cokro TV)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ade Armando mengalami pendarahan otak belakang setelah dikeroyok sejumlah pengunjuk rasa saat demonstrasi 11 April 2022 di depan Gedung DPR RI.

Dosen Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial tersebut menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Siloam, Jakarta Pusat.

"Hasil CT Scan tadi malam itu menunjukkan bang Ade pendarahan di otak belakangnya. Jadi itu memanjang, mungkin pukulannya terlalu keras dan berkali-kali, bertubi-tubi," kata Sekjen Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Nong Darol Mahmada, Selasa (12/4/2022).

Berdasarkan WebMD, pendarahan otak merupakan jenis dari stroke, yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak. Kondisi ini dapat membunuh sel-sel di otak.

Baca Juga: Ade Armando Alami Pendarahan Otak Bagian Belakang, Waspadai Risiko Komplikasinya!

Beberapa pendarahan otak dapat melumpuhkan atau mengancam nyawa, karenanya penting untuk mendapat bantuan medis segera.

Pendarahan dapat terjadi di dalam jaringan otak maupun di luar. Ketika terjadi di luar jaringan otak, pendarahan dapat memengaruhi satu atau lebih lapisan pelindung (membran) yang menutupi otak.

Dosen Universitas Indonesia dan pegiat media sosial, Ade Armando dikeroyok sejumlah orang di tengah aksi 11 April 2022. Belum diketahui pasti motif pengeroyokan tersebut.
Dosen Universitas Indonesia dan pegiat media sosial, Ade Armando dikeroyok sejumlah orang di tengah aksi 11 April 2022. Belum diketahui pasti motif pengeroyokan tersebut.

Berdasarkan bagiannya, berikut beberapa jenis pendarahan otak:

1. Pendarahan epidural

Ini terjadi saat darah terkumpul di antara tengkorak dan lapisan luar yang tebal, disebut dura mater.

Baca Juga: Dialami Ade Armando Usai Dikeroyok Massa, Pendarahan Otak Ternyata Bisa Sebabkan Cacat Fisik dan Mental

Tanpa pengobatan, kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan di otak, menyebabkan pasien sulit bernapas, otak rusak, atau kematian.

Pendarahan epidural biasanya terjadi karena cedera (seringkali melibatkan patah tulang tengkorak) yang merobek pembuluh darah di bawahnya.

2. Pendarahan subdural

Ini terjadi ketika darah bocor antara dura mater dan lapisan tipis di bawahnya, yakni arachnoid mater.

Pendarahan ini terbagi menjadi dua:

  • Akut: terjadi setelah kepala terbentur karena jatuh, kecelakaan mobil, kecelakaan olahraga, whiplash, atau bentuk trauma atau benturan lainnya.
  • Kronis: pendarahan ini terbentuk secara bertahan dan tidak mematikan, dan pengobatan yang cepat dapat meningkatkan kondisi pemulihan.

Pendarahan ini biasanya disebabkan oleh cedera kepala tidak serius, sedang mengonsumsi obat pengencer darah, atau mengalami penyusutan otak karena demensia atau gangguan penggunaan alkohol.

3. Perdarahan subarachnoid

Ini adalah terjadi saat darah terkumpul di bawah arachnoid mater dan di atas lapisan dalam yang halus di bawahnya, yaitu pia mater. Tanpa pengobatan, pendarahan ini menyebabkan kerusakan otak permanen dan kematian.

Jenis pendarahan ini biasanya terjadi karena aneurisma otak.

4. Pendarahan intraserebral

Kondisi yang terjadi saat darah terkumpul di jaringan otak. Ini adalah penyebab stroke kedua paling umum dan paling mematikan.

Ini biasnaya terjadi karena tekanan darah tinggi jangka panjang yang tidak diobati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI