Kenapa Tes PCR Tak Bisa Ungkap Jenis Varian Yang Menginfeksi Seseroang? Ini Penjelasannya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 12 April 2022 | 15:05 WIB
Kenapa Tes PCR Tak Bisa Ungkap Jenis Varian Yang Menginfeksi Seseroang? Ini Penjelasannya
Seorang siswa peserta PTM di Kota Cimahi mengikuti tes PCR acak. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah varian virus corona yang pertama kali terdeteksi pada November 2019, telah ditemukan oleh para ilmuwan hingga saat ini.

Tepat ketika situasi tampaknya kembali normal, mutasi varian baru muncul, dan menimbulkan risiko baru gelombang lain.

Masing-masing memiliki struktur genom yang berbeda dan mengarah ke serangkaian gejala yang bervariasi. Meskipun banyak gejala varian mutan yang serupa, sulit untuk mengatakan mana yang menginfeksi seseorang.

Dilansir dari Times of India, Real-time reverse transcription-polymerase chain reaction (real-time RT-PCR) adalah tes standar emas untuk menentukan keberadaan virus menular di dalam tubuh.

Baca Juga: Selain Virus Corona Covid-19, Demam Bisa Jadi Tanda Infeksi Menular Seksual

Ini memberikan hasil yang akurat dan mengungkapkan viral load, yang diperlukan untuk memahami tingkat keparahan kondisi.

tes PCR di Bandara Radin Inten II Lampung. [ANTARA]
tes PCR di Bandara Radin Inten II Lampung. [ANTARA]

Tapi, tes PCR tidak bisa menentukan jenis virus yang menginfeksi seseorang. Hal itu karena tes tersebut tidak dirancang untuk menentukan varian tertentu yang telah menginfeksi orang tersebut. Itu hanya dapat ditentukan dengan studi sekuensing genom.

Sekuensing genom adalah proses menentukan seluruh urutan DNA suatu organisme. Hal ini dilakukan untuk memantau perubahan urutan virus.

Dalam hal Covid-19, ada baiknya para ilmuwan mempelajari perubahan struktur virus asli dari virus mutan. Ini juga digunakan untuk mempelajari epidemiologi virus dan bagaimana hal itu dapat berdampak pada populasi umum.

Sekuensing genomik lebih mahal daripada tes RT-PCR dan butuh lebih banyak waktu untuk mendapatkan hasilnya. Itulah alasan mengapa hal itu tidak dilakukan secara umum.

Baca Juga: Tato Puting Buat 'Hidup' Lagi Penyintas Kanker Payudara

Kedua, sekuensing genom dilakukan untuk tujuan pengawasan. Random sequencing dilakukan untuk mengetahui jenis virus yang beredar dalam populasi. Pengurutan genom membantu untuk memahami sensitivitas varian mutan terhadap vaksinasi, penularan, dan tingkat keparahan penyakit yang lebih berguna untuk persiapan penelitian daripada untuk tujuan diagnostik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI