Survei UNICEF Nielsen: Takut Efek Samping Jadi Alasan Utama Lansia Enggan Vaksinasi Dosis Kedua

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 12 April 2022 | 14:49 WIB
Survei UNICEF Nielsen: Takut Efek Samping Jadi Alasan Utama Lansia Enggan Vaksinasi Dosis Kedua
Salah seorang lansia saat menjalani vaksinasi Covid-19 di RSUP M Djamil Padang. [Suara.com/B. Rahmat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua dosis vaksin Covid-19 menjadi bentuk perlindungan utama bagi kelompok berisiko seperti lansia, dari ancaman kefatalan karena virus Corona.

Namun, survei terbaru yang dilakukan oleh UNICEF bersama lembaga AC Nielsen menyebut, masih ada populasi lansia yang enggan mendapatkan vaksinasi dosis kedua. Apa penyebabnya?

"Persepsi tentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi-red) masih jadi yang utama. 62,7 Persen responden lansia mengaku khawatir dengan risiko efek samping," tutur Konsultan untuk UNICEF Risang Rimbatmaja, dalam pertemuan Editor bersama AJI Indonesia, Selasa (12/4/2022).

Risang mengatakan kekhawatiran berasal dari sumber di sekitar lansia, terutama rekan atau teman dekat.

Baca Juga: Mau Mudik Lebaran Ayo Vaksin Booster, Cek Jadwal dan Lokasinya di Malang Ini

Salah seorang lansia di DIY mengikuti vaksinasi  COVID-19. [Kontributor / Putu Ayu Palupi]
Salah seorang lansia di DIY mengikuti vaksinasi COVID-19. [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

Kekhawatiran terhadap KIPI, yang berasal dari informasi sesat dan hoaks, membuat lansia enggan mendapatkan vaksinasi.

"Kalau kita lihat alasan lainnya ada yang mengaku sudah tu dan pasrah saja, atau masih sehat, ada juga yang tidak mau divaksin karena di rumah saja dan tidak ke mana-mana. Tapi datanya memperlihatkan kalau kekhawatiran KIPI ini paling menonjol," terangnya lagi.

Di kesempatan yang sama, Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine mengatakan pihaknya terus mengampanyekan pentingnya vaksinasi Covid-19 dua dosis dan vaksin booster bagi kelompok lansia.

Promosi dan edukasi diberikan melalui berbagai kanal, baik itu media massa, media sosial, maupun iklan dan edukasi di televisi.

Dalam waktu dekat, ia menyebut Kemenkes juga akan melakukan ajakan langsung melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, terutama bagi yang sudah melakukan vaksinasi dosis pertama namun belum mendapatkan dosis kedua.

Baca Juga: Antisipasi Potensi Covid-19 di Bulan Puasa, Binda Sulut Gencarkan Vaksinasi Dosis Satu Hingga Booster

"Akam kami kirimkan WA Blast, agar segera datang ke faskes vaksinasi terdekat. Karena kan yang sudah vaksinasi datanya sudah terekam, ada NIK, ada alamat, ada nomor handphone," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI