Perempuan Ini Nyaris Meninggal Usai Operasi Pengencangan Perut, Kok Bisa?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 12 April 2022 | 14:30 WIB
Perempuan Ini Nyaris Meninggal Usai Operasi Pengencangan Perut, Kok Bisa?
Perempuan Ini Nyaris Meninggal Usai Operasi Pengencangan Perut, Kok Bisa? (Dok: GO Fund Me)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perempuan Australia berjuang untuk hidupnya setelah dia tertular infeksi mematikan setelah operasi pengencangan perut.

Brenna McIntosh, 29, menjalani prosedur kosmetik rutin, juga dikenal sebagai abdominoplasty, setelah kehilangan hampir 90 pon dan meninggalkan kulit perut berlebih. Demikian seperti dikutip dari NY Post.

Operasi berjalan tanpa hambatan pada awalnya, tetapi warga Melbourne itu mulai merasa tidak enak badan delapan hari kemudian.

Dokter awalnya mengira McIntosh terkena infeksi yang kurang serius dan dia diberi resep antibiotik - tetapi dia segera berubah menjadi lebih buruk.

Baca Juga: Perwira Brimob Meninggal Saat Pengamanan Unjuk Rasa Akan Diterbangkan ke Sumatera Utara

Ilustrasi operasi. (Pixabay)
Ilustrasi operasi. (Pixabay)

Seorang ahli bedah menemukan bahwa dia mengidap necrotizing fasciitis, infeksi bakteri pemakan daging yang langka namun serius yang mempengaruhi jaringan di bawah kulit dan otot serta organ di sekitarnya.

McIntosh ditempatkan dalam keadaan koma di Rumah Sakit Alfred, di mana kondisinya sangat langka sehingga hanya satu kasus lain yang dikaitkan dengan operasi pengencangan perut di dunia, menurut Perth Now.

Perempuan muda itu juga telah menerima terapi oksigen hiperbarik, sejenis perawatan yang digunakan untuk mempercepat penyembuhan gangren, luka membandel, dan infeksi di mana jaringan kekurangan oksigen.

“Brenna akan memiliki pemulihan yang panjang di depannya, mengakibatkan beberapa bulan cuti dan kehilangan pendapatan,” kata temannya Lauren Vanderven, yang meluncurkan halaman GoFundMe untuk mengumpulkan uang untuk biaya medis yang meningkat.

“Brenna telah membuat banyak orang tersenyum baik secara langsung maupun melalui media sosial, jadi mari beri dia alasan untuk tersenyum,” tulis Vanderven.

Baca Juga: Brimob Meninggal Dunia Saat Amankan Unjuk Rasa 11 April di Kota Kendari, Begini Kronologinya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI