Cakupan Imunisasi Turun, Kemenkes Sebut Indonesia Panen Wabah Penyakit Menuar

Selasa, 12 April 2022 | 11:50 WIB
Cakupan Imunisasi Turun, Kemenkes Sebut Indonesia Panen Wabah Penyakit Menuar
Dinas Kesehatan Menteng memberikan imunisasi Measleas Rubella (MR) kepada sejumlah murid Sekolah Dasar (SD) di SDN Menteng 02, Jakarta, Jumat (4/8).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurunnya cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) untuk anak selama 2 tahun terakhir, membuat Indonesia mengalami wabah penyakit atau Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Tak main-main Kementerian Kesehatan (Kemenkes), mengatakan saat ini Indonesia sedang 'panen' KLB PD3I.

KLB PD3I adalah kejadian luar biasa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Penyakit KLB PD3I yang bisa terjadi diantaranya seperti campak rubela, difteri, hepatitis, hingga polio.

Apalagi akibat 2 tahun pandemi Covid-19, Kemenkes menemukan sepanjang 2020 hingga 2021, sebanyak 1,7 juta anak Indonesia belum menerima imunisasi dasar lengkap, yang juga memicu KLB PD3I.

Baca Juga: Apa Bedanya Imunisasi Dasar Anak di Posyandu Puskesmas dengan di RS Swasta?

Ilustrasi anak imunisasi. (Unsplash)
Ilustrasi anak imunisasi. (Unsplash)

Diungkap Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P Kemenkes RI, dr. Prima Yosephine, MKM, bahwa saat ini KLB PD3I sudah terjadi di beberapa daerah Indonesia, diantaranya Kalimantan Barat terjadi wabah difteri, Aceh alami wabah campak, Sulawesi Selatan terjadi wabah difteri dan campak rubela, Papua dan Jawa Timur terjadi wabah difteri.

"Jadi mulai dari daerah yang gampang dicapai udah ada KLB, ini artinya sudah mulai panen kita," ujar dr. Prima saat konferensi pers Pekan Imunisasi Dunia, Senin (11/4/2022).

Ia menerangkan, kejadian KLB PD3I ini akan memakan biaya yang besar yang harus dikeluarkan negara maupun keluarga dengan anak yang terinfeksi penyakit tersebut.

Perlu diketahui difteri adalah penyakit yang disebabkan  Corynebacterium diphtheria, menyerang tenggorokan dan sistem pernapasan atas. Jika penyakit ini menginfeksi anak, maka bisa sebabkan kerusakan jantung, saraf, hingga gangguan pernapasan pada anak.

Selanjutnya rubela adalah penyakit yang disebabkan virus rubela, menyerang ibu hamil dan mengganggu perkembangan janin, seperti bayi lahir tuli, katarak, penyakit jantung, paru, hati dan otak tidak bisa bekerja normal.

Baca Juga: Waduh, Dua Tahun Pandemi Covid-19 1,7 Juta Anak Indonesia yang Belum Imunisasi Dasar Lengkap

Sedangkan campak jadi penyakit yang menginfeksi saluran napas karena virus paramyxovirus, anak yang terinfeksi penyakit ini bisa alami komplikasi bronkitis, infeksi telinga, hingga pneumonia.

"Karena itu, kita harus lakukan imunisasi tambahan dalam rangka outbreak respon immunization," tutup dr. Prima.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI