Suara.com - Pegiat media sosial, Ade Armando dikeroyok saat berada di depan gedung DPR RI, Senin (11/4/2022). Ade Armando babak belur akibat pengeroyokan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ade Armando dipukuli oleh oleh sekelompok orang yang berada di lokasi aksi unjuk rasa mahasiswa. Ia menjadi bulan-bulanan sebagian massa aksi. Bahkan, Ade Armando juga sempat ditelanjangi.
Usai kejadian tersebut, wajahnya nampak memar dan hidungnya berdarah. Lantas, mengapa seorang bisa babak belur saat dipukuli dan memar?
Dilansir dari Mayo Clinic, memar terbentuk ketika pukulan merusak pembuluh darah di dekat permukaan kulit, memungkinkan sejumlah kecil darah bocor ke jaringan di bawah kulit.
Baca Juga: Sebelum Ade Armando Dikeroyok, Pengunjuk Rasa Teriaki Ade Armando Munafik dan Buzzer
Darah yang terperangkap dapat menyebabkan memar yang pada awalnya terlihat seperti tanda hitam-biru dan kemudian berubah warna saat sembuh.
Seorang dapat mempercepat penyembuhan memar dengan beberapa teknik sederhana. Ingat RICE, untuk Rest (istirahatkan), Ice (es), compress (kompres) dan elevate (angkat):
- Istirahatkan area yang memar, jika memungkinkan.
- Es memar dengan kompres es yang dibungkus handuk. Biarkan di tempatnya selama 10 hingga 20 menit. Ulangi beberapa kali sehari selama satu atau dua hari sesuai kebutuhan.
- Kompres area memar jika bengkak, menggunakan perban elastis. Jangan membuatnya terlalu ketat.
- Tinggikan area yang cedera.
Jika kulit tidak rusak, tidak perlu perban. Pertimbangkan untuk menggunakan pereda nyeri yang dijual bebas jika diperlukan.
- Konsultasikan dengan dokter jika
- Perhatikan pembengkakan yang sangat menyakitkan di area memar
- Masih mengalami rasa sakit tiga hari setelah cedera yang tampaknya kecil
- Mengalami memar yang sering, besar atau menyakitkan, terutama jika memar Anda muncul di badan, punggung atau wajah, atau tampak berkembang tanpa alasan yang diketahui
- Memiliki mudah memar dan riwayat perdarahan yang signifikan, seperti selama prosedur pembedahan
- Perhatikan bentuk benjolan (hematoma) di atas memar
- Mengalami pendarahan abnormal di tempat lain, seperti dari hidung atau gusi
- Tiba-tiba mulai memar, tetapi tidak memiliki riwayat memar
- Memiliki riwayat keluarga yang mudah memar atau berdarah