Suara.com - Keputihan merupakan hal yang normal, tetapi keputihan yang normal biasanya berwarna bening, putih, atau agak kuning. Sementara keputihan berwarna hijau bisa menjadi tanda dari infeksi menular seksual (IMS) atau infeksi serius lainnya, seperti penyakit radang panggul.
Menurut Insider, berikut 6 alasan keputihan berwarna hijau:
1. Trikomoniasis
Trikomoniasis merupakan infeksi menular seksual umum yang disebabkan oleh parasit trichomonas. Tandanya berupa:
Baca Juga: Selain Wanita, Infeksi Menular Seksual Ini Bisa Buat Pria Alami Keputihan
- gatal atau nyeri genital
- sakit saat buang air kecil
- sakit saat berhubungan seks
- keputihan berbau busuk yang bisa berwarna putih, abu-abu, kuning, atau hijau
2. Penyakit radang panggul
Penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah infeksi yang memengaruhi organ reproduksi seperti rahim dan saluran tuba.
Radang panggul dapat disebabkan oleh operasi atau persalinan, tetapi paling sering disebabkan oleh infeksi menular seksual yang tidak diobati seperti gonore dan klamidia.
"Gejala radang panggul bisa muncul dengan cepat pada beberapa orang," jelas pakar kesehatan wanita Jennifer Wider.
Tandanya berupa:
Baca Juga: Tanda akan Melahirkan yang Penting Diketahui Ibu Hamil, Salah Satunya Perubahan Keputihan
- rasa sakit dan nyeri di perut bagian bawah
- keputihan berwarna hijau atau kuning berbau busuk
- nyeri saat berhubungan seks atau buang air kecil
- mual dan muntah
3. Gonore
Gonore merupakan infeksi bakteri yang bisa ditularkan jika berhubungan seks tanpa proteksi atau kondom.
"Gonore dapat menyebabkan cairan kental berwarna hijau atau kekuningan," jelas Wider.
Gejalanya bisa lainnya berupa:
- sakit saat buang air kecil
- pendarahan di antara siklus menstruasi
"Namun, penting untuk dicatat bahwa beberapa orang tidka mengalami gejala sama sekali," tambahnya.
4. Chlamydia
Chlamydia merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri dan dapat menyebabkan cairan berwarna hijau, meski lebih sering berwarna putih, kuning, atau abu-abu.
Seperti gonore, chlamydia dapat berkembang tanpa gejala apa pun. Tetapi dalam kasus lain, penderita bisa mengalami:
- pendarahan di antara siklus menstruasi
- sakit saat buang air kecil
- sakit saat berhubungan seks
- sakit perut
5. Menggunakan pembalut terlalu lama
Membiarkan pembalut terlalu lama, terutama saat menstruasi, dapat menyebbkan keluarnya cairan hijau dan akhirnya menyebabkan komplikasi serius.
"Darah dalam pembalut menyediakan 'makanan' yang sempurna untuk bakteri, dan pembalut menyediakan bahan sempurna untuk menumbukan bakteri," ujar obgyn Felice Gersh.
Bakteri dapat berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan peradangan. Pada akhirnya menghasilkan cairan hijau pekat dan bau.
Membiarkan pembalut terlalu lama juga dapat memicu kondisi langka yang disebut sindrom syok toksik dan ini mengancam jiwa karena menyebabkan kegagalan organ.