Bayi Lahir Prematur dan Remaja Putri Rentan Alami Kekurangan Zat Besi, Ini Sebabnya

Senin, 11 April 2022 | 11:28 WIB
Bayi Lahir Prematur dan Remaja Putri Rentan Alami Kekurangan Zat Besi, Ini Sebabnya
Ilustrasi bayi prematur. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter Spesialis Anak Dr. dr. Murti Andriastuti, Sp.A(K) menyarankan agar kelompok bayi lahir prematur serta remaja putri untuk melakukan pemeriksaan kadar zat besi secara rutin sebagai upaya deteksi dini anemia.

Ia menjelaskan, kekurangan nutrisi zat besi telah menjadi penyebab terbanyak masalah anemia atau kekurangan sel darah merah. Hal itu terjadi karena zat besi menjadi salah satu bahan pokok produksi sel darah merah dalam tubuh.

"Faktor risiko terjadi pada bayi dengan lahir prematur karena cadangan besi kurang (sejak lahir) dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan. Ini perlu dilakukan tata laksana yang memang kita harus memerhatikan dan memastikan bahwa bayi tidak menderita kekurangan zat besi," jelasnya dalam siaran langsung Instagram bersama Primaku, Minggu (10/4/2022).

Bayi yang tidak prematur juga masih rentan alami kekurangan zat besi, terutama setelah MPASI. Menurut dokter Murti, penyebabnya bisa jadi karena sumber makanan yang mengansung zat besi masih kurang pada menu MPASI. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Drama Korea yang Menceritakan Kisah Remaja Sekolah

Apabila terjadi terus menerus, kadat zat besi bayi bisa berkurang dalam waktu sekitar tiga bulan pasca MPASI.

"Banyak dari penelitian ataupun kasus sehari-hari memang paling banyak terjadi defisiensi besi pada usia sekitar 8 sampai 9 bulan, jadi 3 bulan setelah ASI eksklusif. Itu menandakan memang masih kurang besi yang didapatkan saat MPASI," katanya.

Sementara pada remaja perempuan, selain karena faktor pola makan, kekurangan zat besi bisa terjadi saat awal mereka alami menstruasi. 

Untuk itu, ia menyarankan agar pemeriksaan kadar zat besi dilakukan minimal setahun sekali. Khusus bayi prematur, pemeriksaan dini bisa dimulai sejak usia enam bulan.

Sedangkan pada bayi yang lahir cukup bulan dan tanpa ada masalah anemia defisiensi zat besi, skrining bisa dilakukan saat usia 9-12 bulan.

Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu, Anemia Pada Anak Bisa Terjadi Karena Masalah Kekurangan Zat Besi

"Paling tidak melakukan pemeriksaan darah satu kali untuk memastikan bahwa Hb (hemoglobin) baik. Kemudian juga kadar besi masih cukup," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI