Suara.com - Retinol menjadi kandungan skincare yang naik daun belakangan ini karena manfaat yang ditawarkannya. Namun, para wanita perlu menghindari pemakaian bahan aktif tersebut selama masa kehamilan.
Bagi yang belum tahu, retinol berada dalam keluarga kimia yang dikenal sebagai retinoid. Ini adalah bahan kimia yang berasal dari Vitamin A.
Retinol bekerja dengan cara mendorong sel-sel kulit untuk membuat kolagen, yang membuat kulit tampak lebih muda, dan dapat merangsang sel-sel permukaan untuk mengelupas, yang membuat kulit lebih halus.
Karenanya, retinol juga menurunkan produksi kelenjar minyak, membuatnya menjadi salah satu kandungan skincare favorit untuk melawan jerawat.
Baca Juga: Dokter Sarankan Ibu Hamil Tak Puasa Ramadhan jika Alami 5 Kondisi Ini
Mengutip Very Well Family, retinol juga mendukung peningkatan elastisitas kulit, melawan garis-garis halus, memperbaiki tekstur hingga warna kulit.
Sementara manfaat kulit retinol sangat luas, selama kehamilan kandungan ini perlu dihindari. Sebab risikonya pada bayi bisa berpotensi serius dan seumur hidup.
"Meskipun belum ada bukti yang menunjukkan bahwa turunan vitamin A topikal seperti retinol menyebabkan cacat lahir, kami sangat berhati-hati dengan topikal ini dan menyarankan penghindaran selama kehamilan dan menyusui," jelas dr. Murphy-Rose, dokter kulit bersertifikat di New York.
"Kita tahu bahwa bahan-bahan yang dioleskan ke kulit berpotensi diserap ke dalam aliran darah dan diteruskan ke bayi melalui plasenta," lanjutnya.
Penelitian menegaskan bahwa retinol dapat ditransfer dari orang tua ke bayi melalui plasenta, dan hingga 60 kali lebih banyak saat menyusui. American Academy of Dermatology secara khusus menyebutkan retinoid dalam daftar bahan yang tidak aman selama kehamilan.
Baca Juga: Kenali 7 Manfaat Vitamin A bagi Kesehatan Ibu Hamil dan Janin