Suara.com - Dahulu, kebanyakan orang buang air besar (BAB) dengan cara jongkok di toilet. Kini, banyak orang sudah menggunakan toilet duduk untuk BAB.
Toilet duduk untuk BAB mungkin nyaman bagi sebagian besar orang. Tapi, ini juga bisa mempengaruhi kondisi kesehatan Anda.
Pakar menjelaskan bahwa otot-otot di sekitar rektum membantu mengontrol tubuh Anda sedang dalam mode BAB atau tidak.
Bila Anda menggunakan toilet duduk, sudut anorektal Anda akan tertekuk dan otot-otot Anda akan mencekik rektum sekaligus menahan feses di dalam.
Ahli Kesehatan dan Kesejahteraan, Stephanie Taylor, menjelaskan bahwa buang air besar dalam posisi duduk membuat tubuh kita dalam mode kontinensia dan membuatnya sulit untuk mengeluarkan feses.
"Jika buang air besar Anda tidak tuntas, ini bisa menyebabkan sembelit hingga memicu penyakit usus, seperti radang usus buntu," kata Taylor dikutip dari Express.
Duduk yang salah dalam waktu lama dapat mengubah bentuk postur tubuh Anda. Hal ini terjadi karena Anda memberi tekanan tambahan pada perut Anda dan memberikan tekanan pada usus bagian bawah Anda.
Karena, Anda memberi tekanan tambahan pada perut Anda dan memberikan tekanan pada usus bagian bawah Anda.
"Kondisi inilah yang menyebabkan perut kembung atau sembelit dan mengiritasi usus sehingga mmengakibatkan penyakit iritasi usus, IBS [sindrom radang usus] atau penumpukan kotoran yang dapat menyebabkan usus buntu terinfeksi, sehingga mengakibatkan radang usus buntu," jelas Pendiri StressNoMore.
Baca Juga: Maia Estianty Menderita Iritasi Esofagus yang Membuatnya Sulit Makan, Apa Penyebabnya?
Posisi duduk yang salah juga dapat menyebabkan penyakit radang usus (IBD). Radang usus adalah penghancuran dinding usus atau dikenal juga sebagai penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.