Tak Cuma Memberi Hiburan, Bermain Video Game Kini Jadi Terapi bagi Penyintas Stroke

Jum'at, 08 April 2022 | 17:25 WIB
Tak Cuma Memberi Hiburan, Bermain Video Game Kini Jadi Terapi bagi Penyintas Stroke
Ilustrasi video game (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bermain video game dinilai memiliki manfaat yang jauh lebih berguna daripada sekadar memberi hiburan, yakni sebagai terapi bagi pasien stroke.

Sebuah temuan baru yang terbit di eClinicalMedicine menunjukkan bahwa bermain video game di rumah bisa sama efektifnya dengan bentuk terapi fisik populer lain pada pasien stroke.

Selain itu, dilansir Health, terapi video game ini hanya membutuhkan seperlima lebih banyak waktu terapis.

"Permainan itu sendiri bertindak sebagai terapis virtual karena mengembangkan kesulitan berdasarkan apa yang dapat dilakukan orang tersebut," jelas direktur Neurorecovery and Brain Imaging Laboratory, Lynne V. Gauthier.

Baca Juga: Diklaim 2 Kali Lebih Akurat, Ilmuwan Kembangkan Tes Baru untuk Prediksi Risiko Serangan Jantung dan Stroke

Ia melanjutkan, "permainan ini secara otomatis menangkap gerakan saat mereka bermain dan menggunakannya untuk memutuskan gerakan apa yang perlu mereka capai selanjutnya."

Ilustrasi video game (Shutterstock).
Ilustrasi video game (Shutterstock).

Video game apa yang digunakan untuk terapi?

Video game yang digunakan untuk terapi, Recovery Rapids, mengandalkan sensor gerak dan gerakan nyata pemain untuk memulai permainan game.

Sebagai bagian dari sistem, terdapat sensor berbasis kamera untuk menangkap gerakan pasien dan karakter dalam game akan mengikuti gerakan tersebut.

Game ini juga memberi tanggapan apakah pasien melakukan gerakan secara benar. Jika pasien tidak melakukan gerakan dengan baik, karakter tidak akan bergerak.

Baca Juga: Cegah Cacat Fisik Permanen, Ini Golden Hour Penanganan Stroke yang Mesti Diketahui

Tantangan dalam game ini termasuk menabrak semak dan menggerakan lengan karakter untuk meraih, menggenggam, dan melepaskan agar bisa mengumpulkan makanan sebanyak mungkin.

Pasien bermain video game selama beberapa jam sehari untuk meningkatkan pergerakan lengan mereka dan secara berkala check up ke terapis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI